- Antara/ Ismar Patrizki
VIVAnews - Partai Kebangkitan Bangsa mengutuk penyerangan brutal terhadap jemaah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten--yang menewaskan tiga orang dan sedikitnya membuat tujuh lainnya luka parah. Menurut Ketua Fraksi PKB Dewan Perwakilan Rakyat Marwan Jafar, tindak kekerasan yang menewaskan tiga anggota Ahmadiyah itu sangat tidak bermoral, melanggar hak asasi manusia, dan mengingkari prinsip ajaran Islam yang damai.
“Penyerbuan tersebut menunjukkan masih adanya perilaku jahiliyah dalam toleransi beragama di Indonesia," kata Marwan kepada VIVAnews.com. "Ini adalah kemunduran kehidupan keberagamaan di Indonesia. Fraksi PKB mendesak semua pihak untuk tidak bertindak semaunya sendiri, apalagi menjadi "polisi agama" dengan seolah-olah merasa paling berhak memutuskan kafir atau tidaknya, benar atau tidaknya keyakinan seseorang.”
Menurutnya, aparat keamanan harus segera menangkap seluruh pelaku penyerbuan dan memproses mereka secara hukum agar peristiwa
berdarah itu tidak terulang lagi di kemudian hari. Dia mengimbau agar warga masyarakat tidak sekali-kali menggunakan cara-cara kekerasan dengan mengatasnamakan agama. "Dialog dan saling menghargai harus kembali menjadi jalan utama untuk menuntaskan semua perbedaan keyakinan dan kepercayaan,” katanya.
Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan polisi sebetulnya sudah mengantisipasi terjadinya bentrokan massa dengan jemaah Ahmadiyah yang terjadi di Cikeusik, Pandeglang, Banten, itu. Namun, penyerangan tak terhindarkan karena jumlah aparat yang mengamankan kalah banyak dibanding massa penyerang.
Siang ini akan berlangsung aksi solidaritas untuk korban penyerangan. Aksi ini antara lain digalang oleh anak mendiang Presiden Abdurrahman Wahid, Anita Wahid. (kd)