Bukan Kali Pertama Jemaah Ahmadiyah Tewas

Aksi menuntut pembubaran Ahmadiyah
Sumber :
  • http://hizbut-tahrir.or.id

VIVAnews - Pada hari Minggu, 6 Februari 2011 pukul 10.00 WIB, ratusan orang bersenjatakan golok menyerang rumah Ustadz Ahmadiyah, Suparman, di Desa Umbulan, Cikeusik, Pandeglang. Tiga orang tewas dalam insiden itu: Mulyadi, Roni, dan Tarno. Enam lainnya terluka parah.

Menurut juru bicara Ahmadiyah, Zafrullah A. Pontoh, ini bukan kali pertama jemaah mereka tewas diamuk massa yang bak kesetanan. "Di Lombok, sudah ada satu orang yang tewas. Kapan persisnya saya lupa, tapi tahun 2000-an," kata Zafrullah kepada VIVAnews.com.

Menurut penelusuran VIVAnews.com, peristiwa itu terjadi di Sambi Elen, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Barat. Pada tahun 2001, seorang warga Ahmadiyah, Papuk Hasan (60), tewas dianiaya massa.

Saking banyaknya serangan terhadap warga Ahmadiyah, Zafrullah mengaku tak lagi ingat data persisnya. "Banyak sekali. Yang tewas sejauh ini empat orang. Yang luka banyak sekali," kata dia.

Terkait peristiwa di Pandeglang, dijelaskan Zafrullah, isu penyerangan ke kompleks Ahmadiyah sudah berhembus tiga hari sebelum Suparman dipanggil Polres Pandeglang. Suparman sempat minta bantuan Pemuda Ahmadiyah untuk mengamankan rumah yang dihuni 25 orang, mayoritas terdiri dari orang tua dan anak-anak.

Permintaan polisi agar mereka meninggalkan lokasi, tidak mereka turuti. Lalu, terjadilah serangan itu. Setelah peristiwa brutal itu, warga Ahmadiyah, terutama anak-anak dan perempuan, diamankan ke lokasi lain. "Mereka trauma," kata Zafrullah.

Pengurus Ahmadiyah mengaku telah mendapat informasi soal identitas kelompok penyerang. "Informasi yang kami dapat, ada warga yang tinggal 1-10 kilometer dari tempat kejadian, juga ada yang jauh di luar itu," kata Zafrullah. Ia tak bersedia menyebut nama laskar tertentu yang kerap terlibat aksi kekerasan di berbagai wilayah.

"Alasannya, seperti diungkapkan beberapa tokoh, dilatarbelakangi fatwa MUI," kata Zafrullah, lagi.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa bahwa Ahmadiyah telah menyimpang dari akidah dan menimbulkan keresahan, perpecahan, dan berbahaya bagi ketertiban dan keamanan negara. Menurut MUI, Ahmadiyah menganut paham bahwa Nabi Muhammad bukanlah nabi yang terakhir dan menganggap Ghulam Mirza Ahmad sebagai nabi. Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa itu dalam Musyawarah Nasional II tanggal 26 Mei - 1 Juni 1980 di Jakarta.

Kini, Jemaah Ahmadiyah hanya bisa pasrah. "Kami minta pemerintah bertindak, kami percaya pemerintah," kata Zafrullah. "Kami juga berharap masyarakat Indonesia yang agamis mengedepankan sikap dan budi pekerti luhur. Hidup harmonis dan saling menghormati." (kd)

Konfrontasi Memanas, Iran Pertimbangkan Penggunaan Nuklir Lawan Israel
Timnas Qatar U-23 rayakan gol lawan Timnas Indonesia U-23

Gol Menit 103, Qatar Lolos Perempat Final Piala Asia U-23 Usai Kalahkan Yordania

Timnas Qatar U-23 menjadi tim pertama yang lolos ke babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Kepastian itu didapat usai sang tuan rumah mengalahkan Yordania.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024