SBY: Ahmadiyah, Pencegahan Aparat Tak Efektif

Presiden SBY jumpa pers pengunduran diri Menkeu Sri Mulyani
Sumber :
  • Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki

VIVAnews -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merasa prihatin dan menyesalkan terjadinya bentrokan fisik antara komunitas Ahmadiyah dan masyarakat lokal yang berlangsung Minggu 6 Februari 2011, di Pandeglang, Banten.

 "Yang sangat memprihatinkan, karena terjadi korban jiwa dan luka-luka," kata SBY di Kantor Presiden, Senin 7 Februari 2011. "Saya ucapkan belasungkawa kepada keluarga yang kehilangan dan menjadi korban."

Presiden sudah menginstruksikan jajaran kepolisian agar proses investigasi kasus ini dilakukan secara menyeluruh, untuk mengetahui sebab akibat dan kejadian sebenarnya. "Dengan tujuan, siapa yang lalai, bersalah, melanggar hukum, harus diberikan sanksi," kata dia.

SBY menambahkan, sesungguhnya benturan itu bisa dicegah. "Tetapi pencegahan tidak cukup efektif dilakukan baik oleh aparat keamanan atau Pemda setempat. Dalam hal ini sanksi dan tindakan juga perlu dilakukan," tegas dia.

Begitu pula terhadap ke dua pihak, Ahmadiyah dan warga menyerang. "Siapa yang melakukan pelanggaran hukum mesti diberi sanksi. Tidak boleh toleransi ini terjadi lagi," tambah dia.

Presiden lalu meminta  kedua pihak mentaati Surat Keputusan Bersama (SKB) yang dibuat tahun 2008 oleh Menteri Agama, Jaksa Agung dan Menteri Dalam Negeri.  Ada enam butir dalam SKB itu. Di antaranya adalah larangan bagi Ahmadiyah untuk menyebarkan keyakinannya dan  warga masyarakat diminta tidak melakukan tindakan melawan hukum pada warga Ahmadiyah.

"Saya ingin kesepakatan yang telah dicapai di 2008 untuk mencegah bentrok horizontal sungguh ditepati. Saya minta jajaran pemerintah investigasi siapa yang tidak menepati kesepakatan yang telah dicapai," kata SBY. "Kalau (SKB) disepakati, bentrokan seperti ini sesungguhnya dapat dicegah."

SBY lantas mengimbau, pemerintah daerah, komando teritorial, dan tokoh masyarakat menjaga kerukunan.

"Saya akan teliti hasil investigasi dan ingin semua pihak tidak lengah, anggap ringan situasi. Kalau ada tanda-tanda lakukan tindakan semestinya."

Serangan ke jemaat Ahmadiyah terjadi pada Minggu, 6 Februari 2011 pukul 10.00 WIB. Ratusan orang bersenjatakan golok dan benda tajam lainnya menyerang rumah ustad Ahmadiyah,  Suparman di Desa Umbulan, Cikeusik,  Pandeglang. Tiga jemaah Ahmadiyah, Mulyadi, Roni, dan Tarno tewas secara mengenaskan.

Kasus Pemalsuan Surat Lahan, Gubernur Kepri Sebut Bisa Diselesaikan dengan Musyawarah
Seorang pria Palestina membawa mayat seorang anak yang tewas akibat serangan Israel. (ilustrasi)

Biadab! Israel Eksekusi Anak Palestina Beramai-ramai dari Usia 4-16 Tahun

Kesaksian yang terdokumentasi telah dikumpulkan mengenai eksekusi anak-anak Palestina di Gaza oleh pasukan pendudukan Israel di dalam dan di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024