Penyerangan Ahmadiyah

Soksi: Pemerintah Gagal Lindungi Kebhinekaan

Anggota Jamaah Ahmadiyah yang luka diserang di Cikeusik, Pandeglang
Sumber :
  • Antara/ Asep Fathulrahman

VIVAnews – Penyerangan terhadap kelompok jemaah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten, terus menuai kecaman. Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) menilai aparat kepolisian telah gagal menjaga ketertiban dan ketenteraman masyarakat dari perilaku kriminal yang mengatasnamakan agama.

Pelita Air Klaim Tak Ada Kendala saat Angkut Penumpang Arus Balik Lebaran 2024

Tidak ada alasan lagi, negara berkewajiban melindungi setiap warga negara dari segala ancaman, apalagi sampai mengorbankan kelompok minoritas.

"Kalau masalah ini terus dibiarkan, dikhawatirkan bisa menjadi preseden buruk terhadap pemerintah sendiri," ujar Ketua Umum Depinas SOKSI, Ade Komarudin, di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 7 Februari 2011.

Menurut Ade, pemerintah melalui kepolisian harus segera mengusut tuntas aksi penyerangan dan menangkap pelaku insiden anarkis, apalagi sampai menelan korban jiwa. "Kejadian ini bukan kali pertama. Bahkan sering terjadi dan yang menjadi korban justru masyarakat kecil, seperti insiden HKBP Ciketing beberapa waktu lalu," ujarnya.

Ade menambahkan, jika yang menjadi persoalan adalah SKB tiga Menteri pada 2006, sebaiknya masalah itu perlu didiskusikan kembali. Karena secara hierarki perundang-undangan, SKB tidak dikenal dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004. Pemerintah harus mampu memberikan perlindungan terhadap setiap warga negara dalam melaksanakan keyakinan beragama sesuai dengan UUD 1945.

"Salah satu solusi mengatasi konflik antar umat beragama adalah bagaimana sesama pemeluk agama bisa menjalin semangat ukhuwah Islamiyah dengan mengedepankan persaudaraan dan perdamaian dibanding membesar-besarkan konflik yang terjadi," kata Ade yang juga Sekretaris Fraksi Partai Golkar Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu.

Ade juga mencontohkan, saat terjadi konflik dan ketegangan antar pemeluk Islam dengan Kristen di Amerika Serikat. Saat itu, Presiden Barack Obama juga mengakui bahwa konflik terjadi bukan karena agama itu sendiri.

Melainkan ada beberapa faktor yang menjadi pemicunya, seperti soal kolonialisme yang menyangkal hak dan peluang bagi warga muslim, serta perang dingin yang membuat banyak negara dengan mayoritas penduduk muslim diperlakukan sebagai boneka dengan mengabaikan aspirasi mereka.

Pada kesempatan itu, Ade Komarudin juga menegaskan kembali bahwa SOKSI segera memperjuangkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kerukunan Umat Beragama (KUB) untuk segera dibahas. "Saya sudah menginstruksikan 35 dari 106 anggota DPR yang berasal dari Soksi memperjuangkan pengajuan RUU ini, sehingga masalah pluralitas agama tidak dijadikan komoditas politik kelompok tertentu," ujarnya. (art)

Jeep Rubicon Mario Dandy Dilelang dengan Harga Limit Rp809 Juta, Intip Spesifikasinya
Ilustrasi vagina

Kenapa Vagina Wanita Bau Seperti Ikan Amis Busuk?

Memang aroma vagina setiap orang itu berbeda-beda hal ini dipengaruhi oleh siklus menstruasi, hormon, hingga flora pada vagina wanita.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024