Soal Ahmadiyah-Temanggung, Ini Kesimpulan SBY

Sejumlah mobil yang berada di gereja Pantekosta Temanggung dibakar massa
Sumber :
  • ANTARA/Anis Efizudin

VIVAnews -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan keprihatinan atas kekerasan terhadap warga Ahmadiyah yang terjadi di Pandeglang, Banten, yang kemudian disusul rusuh di Temanggung, Jawa Tengah. Di Temanggung rusuh berujung pada pengrusakan dan pembakaran gereja.

"Kita sangat prihatin denganĀ  terjadinya aksiĀ  kekerasan intra dan antar umat beragama di Banten dan Temanggung dalam waktu satu minggu ini," kata SBY ketika menghadiri peringatan Hari Pers Nasional di Kupang, Rabu 9 Februari 2011.

Menurut Presiden, jika kasus-kasus seperti ini dibiarkan, Indonesia akan mundur ke belakang. "Kembali di era ketika konflik dan kekerasan komunal terjadi di banyak tempat di negeri ini," kata dia.

Diceritakan Presiden, masih segar dalam ingatan, pada tahun 1998 sampai 2003 betapa banyak korban jiwa dan harta akibat konflik. "Untuk memulihkan itu butuh waktu bertahun-tahun," kata dia.

Sebagai Menko Polkam pada waktu itu, SBY bersama beberapa aparat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat bekerja terus menerus. "Selama 3 tahun untuk memulihkan robekan dari konflik komunal dan horizontal waktu itu," tambah dia.

Kembali ke kasus Banten dan Temanggung, setelah melihat dan menilai informasi dari banyak sumber, SBY menarik kesimpulan.

"Saya berkesimpulan, sesungguhnya kita bisa mencegah kejadian itu atau mengurangi agar tidak terlalu besar kerusakan dan korban yang terjadi," kata dia.

"Jika kita semua, untuk menjaga kerukunan dan toleransi ini, bukan hanya di bibir, tapi di hati dan pikiran dalam tindakan kita."

Bisa dicegah jika ada bimbingan dari pemuka agama dan tokoh masyarakat. "Jika yang kedua adalah, jika para pimpinan daerah terlebih pada tingkat desa, kecamatan, kebupaten/kota turun, karena merekalah yang mengikuti dan tahu kehidupan masyarakat."

"Kalau mereka semua sungguh bekerja berupaya untuk mencegah benturan, hampir pasti itu bisa dilaksanakan dengan baik."

Sementara yang ketiga adalah, jika aparat keamanan dan komando teritorial cakap mengantisipasi, senantiasa siaga, proaktif, cepat dan tepat mencegah dan mengatasi masalah ini.

Laporan: Jemris Fointuna| Kupang, umi

Perasaan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan
Petugas yang mengawal Anies dan Keluarga selama Pilpres 2024 berpamitan

Tim Pengawal Anies Pamitan usai Pilpres 2024 Berakhir

Tugas tim pengawal yang melekat pada Anies Baswedan selaku Capres 2024 nomor urut 01 telah selesai dan mereka telah berpamitan kepada Anies dan Keluarga.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024