Bentrok Antar Agama Seperti Penyakit Menular

Sepeda motor dibakar di depan Gereja Pantekosta Temanggung
Sumber :
  • Antara/ Anis Efizudin

VIVAnews - Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan menilai jika aksi kekerasan dengan alasan agama di satu daerah tidak segera ditindak tegas, bentrok susulan atas nama agama akan terus terjadi di daerah lain.

"Seperti penyakit menular," ujar Anies Baswedan dalam jumpa pers di Kampus Paramadina, Jakarta, Rabu 9 Januari 2011.

Hal ini terlihat, dari bentrok massa yang kerap terjadi secara beruntun di sejumlah wilayah di Indonesia. Dari kasus bentrok Tanjung Priok, bentrok jemaat HKBP di Bekasi, bentrok jemaah Ahmadiyah di Bogor dan Pandeglang hingga bentrok di Temanggung, Jawa Tengah.

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit

Dia menuturkan, sikap pemerintah yang tampak membiarkan aksi anarki berlangsung tanpa ada proses hukum, membuat pihak-pihak yang berpotensi melakukan kekerasan memiliki keberanian.

"Bisa di lihat dari kasus di Tanjung Priok, meski jatuh tiga korban tewas namun tidak ada tersangka yang diproses. Padahal, bentrok terjadi di Jakarta dan banyak media hadir di sana yang memiliki bukti," ujar Anies. Tentunya, warga seolah-olah mendapatkan pesan jika melakukan kekerasan secara kolektif dan berbenderakan agama akan didiamkan.

Untuk itu, kata Anies, agar konflik antaragama tidak terjadi berlarut-larut diharap ketegasan pemerintah menindak pelaku kekerasan. "Jangan menindak dengan pola mencari kambing hitam dan penyelidikan terjebak di pelaku utama dan otak kekerasan saja. Tapi semua pelaku yang terlibat agar di proses dan ditangkap untuk efek jera," tutur Anies. (umi)

Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Para anggota TNI itu diduga tak terima Prada Lukman dikeroyok preman di Pasar Cikini, Rabu, 27 Maret 2024. Prada Lukman membela ayah rekannya yang dipalak kawanan preman.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024