Menkes Ngotot Sembunyikan Susu Bahaya

Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih
Sumber :
  • Abror Rizki

VIVAnews - Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih bersikukuh tidak mengumumkan merek susu formula mengandung bakteri entrobacter sakazakii. Ia seolah tak peduli dengan keputusan Mahkamah Agung yang meminta Kementerian Kesehatan dan IPB segera mengumumkannya.

Dalam jumpa pers Kamis, 10 Februari lalu, Menkes mengaku tidak tahu hasil penelitian tim IPB pada 2008, yang menyatakan sejumlah susu formula mengandung bakteri berbahaya.

Menurut Menkes, IPB sebagai universitas independen tidak wajib melaporkan hasil penelitiannya kepada Kementerian Kesehatan. Sementara IPB menolak mengumumkan dengan alasan belum menerima surat keputusan Mahkamah Agung secara resmi.

Menkes menambahkan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan penelitian berkala yang menjamin produk susu formula di pasaran bebas bakteri tersebut dan aman konsumsi.

Sehari usai konferensi pers itu, MA mengingatkan bahwa Kementerian Kesehatan dan IPB tetap harus mengumumkannya. "Bahwa yang menyangkut kepentingan umum harus diumumkan, karena bagaimana nanti kalau ada orang yang celaka mengonsumsi susu berbakteri itu. Jadi saya kira pejabat publik harus mengetahui betapa pentingnya transparansi itu," kata Ketua MA, Harifin Tumpa.

Ditanya soal pernyataan Harifin Tumpa, Menkes di sela peringatan Hari Kanker di FX, Jakarta, Minggu 13 Februari 2011 hanya menjawab, "Yang penting sekarang kalau bayi usia 0-6 bulan dikasih ASI, kalau nggak bisa memberi ASI, pake susu formula tidak masalah. Asalkan airnya direbus matang."

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

 Kasus ini bermula dari penelitian IPB antara tahun 2003 hingga 2006. Dalam penelitian itu, ditemukan sejumlah susu formula yang mengandung bakteri yang berbahaya. Berbekal penelitian itulah kemudian, seorang pengacara bernama David Tobing meminta pengadilan membuka daftar merek susu itu. Selengkap gugatannya itu baca di sini. (umi)

Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024