- dok. Ahmadiyah
VIVAnews - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menduga pita yang dikenakan oleh penyerang Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten, menunjukkan tanda dan peran dari orang tersebut.
"Kami belum tahu persis warnanya, tapi yang jelas itu tanda," kata Wakil Ketua Komnas HAM. Ridha Saleh, ketika dihubungi VIVAnews, Minggu 13 Februari 2011
Dugaannya, kata Ridha, warna dan letak pita menunjukkan peran dari masing-masing personel. "Kalau diletakkan di dada perannya lain, di lengan perannya lain lagi," kata Ridha melalui sambungan telepon.
Menurut dia, ada dugaan orang yang menggenakan pita di dada ada koordinator lapangan dari aksi penyerangan awal bulan lalu. "Ini masih dugaan," ujarnya. Sementara yang mengenakan pita di lengan berperan sebagai pasukan.
Ridha menambahkan, dugaan lain, mereka yang menggenakan pita merupakan pasukan inti dari penyerangan tersebut. "Kan tidak semua pakai pita," kata dia.
Seperti yang terlihat dalam rekaman video, massa yang menyerang rumah jemaah Ahmadiyah di Cikeusik, Banten, Jawa Barat mengenakan atribut. Yang paling menonjol adalah pita biru dan hijau, yang dipasang di pakaian atau dilingkarkan di bagian tubuh.
Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Ito Sumardi mengatakan, pita yang dikenakan massa punya arti tertentu. "Pita biru itu ada artinya," kata Ito.
Polisi sudah menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus penyerangan yang menewaskan tiga warga Ahmadiyah itu. Mereka berinisial UJ, HE, HM, KMH, YA lias I.
Salah satu tersangka, UJ mengakui telah menganiaya seorang jemaah Ahmadiyah dengan bambu runcing, hingga tewas dalam kondisi teramat mengenaskan. (umi)