SBY Akan Digulingkan?

Demokrat: Ormas Jangan Main Ancam

Cuplikan video penyerangan jemaah Ahmadiyah
Sumber :
  • dok. Ahmadiyah

VIVAnews - Pernyataan Presiden Yudhoyono mengenai perlunya pembubaran organisasi kemasyarakatan (ormas) yang melanggar hukum, mendapat respon balik yang cukup keras dari salah satu ormas. 

Pemerintahan SBY diancam akan digulingkan apabila sampai berani membubarkan ormas. Alasannya, insiden kekerasan berbau SARA yang terjadi beruntun di Cikeusik dan Temanggung, dikatakan tidak melibatkan ormas.
 
Partai Demokrat pun bereaksi keras terhadap ancaman tersebut. "Negara tidak akan tunduk pada ancaman. Silakan polisi mengambil langkah hukum, baik preventif ataupun represif," kata Wakil Sekjen Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, saat dihubungi VIVAnews.com, Minggu 13 Februari 2011. "Kalau negara tunduk pada ormas, di mana wibawa negara?"
 
Anggota Komisi I DPR itu mengatakan, bila benar terbukti ada ancaman yang membahayakan negara dan masyarakat seperti tindakan subversif atau makar, maka polisi tidak boleh ragu melakukan penegakan hukum. "Saya harap polisi tidak ragu-ragu. Jika ada perlawanan, polisi bisa minta bantuan kepada TNI, baik sektor teritorial maupun intelijen," ujar Ramadhan.
 
Menurutnya, apabila ancaman itu dinyatakan di depan publik secara terbuka, maka polisi jelas tidak bisa tinggal diam. Pembantu-pembantu Presiden seperti Kapolri, Menkumham, dan Mendagri juga harus bertindak cepat. "Jangan lemah dan tunduk terhadap ancaman. Ini bukan soal politik, tapi soal keamanan masyarakat," tandas Ramadhan.
 
Ia menambahkan, pernyataan SBY tentang perlunya pembubaran ormas anarkis, sebetulnya tidak berarti ada ormas tertentu yang serta-merta akan dibubarkan. Ramadhan mengatakan, untuk kepentingan masyarakat, UU memang membolehkan pembubaran ormas yang terus-menerus memproduksi kekerasan dan menciptakan ketidakaturan serta instabilitas. "Tapi untuk sampai ke pembubaran, harus dikaji lebih dalam lagi," tuturnya.
 
Sementara itu, Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok merasa heran dengan ancaman yang dilontarkan salah satu ormas kepada pemerintah. "Yang perlu dibubarkan kan ormas anarkis. Nah, dia ormas anarkis atau tidak? Presiden tidak menunjuk ormas tertentu. Itu berlaku untuk semua. Nggak dituduh kok tersinggung," tutup Mubarok.

Viral Aksi Emak-emak di Makassar Mengamuk Sambil Ancam Pakai Parang Penagih Utangnya

Sebelumnya dalam wawancara dengan stasiun televisi SCTV,  SBY menyayangkan pihak yang menghendaki rakyat Indonesia menggulingkan presidennya seperti di Mesir.

"Tidak semudah itu lantas Indonesia pasti akan menjadi mesir. Termasuk yang mengancam saya, awas Indonesia kita Mesirkan! Jangan ancam-mengancam lah! Dan kondisinya berbeda," ujar SBY dalam wawancara dengan Reporter SCTV Rike Amru.

Sebelumnya pada peringatan hari Pers nasional, Rabu 9 Februari, Presiden SBY meminta aparat penegak hukum tidak segan-segan membubarkan organisasi masyarakat yang anarki. "Kepada kelompok yang terbukti melanggar hukum, melakukan kekerasan, dan meresahkan masyarakat, kepada para penegak hukum agar dicarikan jalan yang sah dan legal, untuk jika perlu melakukan pembubaran" ujar Presiden.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Advokasi Front Pembela Islam, Munarman menilai rencana pembubaran organisasi masyarakat merupakan kebijakan yang salah sasaran. Munarman pun menegaskan jika isu pembubaran ormas terus dihembuskan Presiden, maka umat dan ormas Islam akan siap mem-Ben Ali-kan Presiden. "Karena ternyata dia lebih memilih berada di pihak yang batil," tandas dalam pesan pendek Kamis 10 Februari 2011 malam.

Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Namun Minggu 13 Februari 2011, saat dihubungi VIVAnews, Munarman menolak berkomentar soal pernyataan SBY yang meminta ormas tidak asal ancam. (umi)

Song Hye Kyo dan Gong Yoo

Gong Yoo dan Song Hye Kyo Bakal Main Drama Sejarah Bareng

Penggemar drama Korea bersiaplah untuk menyambut kehadiran dua bintang top dalam sebuah kisah sejarah yang menggugah. Gong Yoo dan Song Hye Kyo, dua nama besar di Korea.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024