Mantan Kapolda Banten Bantah Tarik Pasukan

Kapolda Banten, Brigjen Pol Agus Kusnadi
Sumber :
  • ANTARA/Asep Fathulrahman

VIVAnews - Mantan Kapolda Banten, Brigadir Jenderal Polisi Agus Kusnadi, membantah penarikan pasukan dari lokasi penyerangan anggota jemaah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten. Polisi telah melakukan antisipasi sejak jauh hari.

"Saya tidak tahu itu (penarikan pasukan). Yang jelas, saya sendiri tidak ada perintah," kata Agus Kusnadi usai serah terima jabatan Kapolda Banten di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Senin 14 Februari 2011.

Menurut dia, langkah antisipasi telah dilakukan sejak tanggal 3 Februari dengan melakukan evakuasi terhadap keluarga Suparman, anggota Ahmadiyah yang rumahnya hancur diserang massa.

"Kami hanya mengamankan yang punya rumah, targetnya itu. Itu selesai, ya selesai. Lokasinya kan jauh sekali kalau dari Polres," kata dia.

Agus mengaku tak mengetahui adanya 17 anggota Ahmadiyah dari Jakarta di rumah Suparman. Sebagai Kapolda, dirinya tak mendapatkan laporan dari anak buahnya terkait keberadaan 17 anggota Ahmadiyah sampai akhirnya terjadi penyerangan pada Minggu 6 Februari yang lalu.

"Yang jelas, saya tidak menerima infomasi, baik dari Kapolres saya, dari intel saya, sehingga saya tidak mengambil langkah-langkah. Karena kalau pimpinan mengambil langkah itu atas laporan dari Kapolres dan intelijen," jelas Kusnadi.

Lantas, apakah Agus merasa kecolongan dengan peristiwa ini? "Nggak bisa juga, tapi kan Kapolres saya sudah antisipasi itu," kata Agus yang dimutasi menjadi Staf Ahli Kapolri yang menangani Analis Kebijakan Utama Bidang Keamanan.

Sebelumnya, saat mendampingi A, perekam serangan itu, Kordinator Human Right Working Group, Chairul Anam, mengatakan ada indikasi penarikan pasukan polisi.  "Ada dua truk, ada satu mobil kijang. Yang pasti ada komando," kata Chairul Anam, Jumat 11 Februari yang lalu.

Ironi Perburuan Badak Jawa di Kawasan Konservasi Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 280 Juta
Terancam di-PHK, Ratusan karyawan Polo Ralph Lauren demo di depan MA

Ratusan Karyawan PT PRLI Demo Lagi, Minta MA Lakukan Penggantian Majelis Hakim

Ratusan Karyawan PT Polo Ralph Lauren Indonesia mengekspresikan keprihatinan mereka terhadap rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024