Polri Juga Tindak Jemaah Ahmadiyah

Cuplikan video penyerangan jemaah Ahmadiyah
Sumber :
  • dok. Ahmadiyah

VIVAnews - Polri tidak hanya menindak tegas para penyerang jemaah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten. Namun, Polri juga akan memproses jemaah Ahmadiyah yang terlibat bentrokan pada Minggu 6 Februari lalu secara hukum.

"Sama [akan ditindak], itu semuanya memicu suasana [bentrok]," kata Anton, Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Anton Bahrul Alam, di Mabes Polri, Jakarta, Senin 14 Februari 2011.

ASDP Catat 98,2 Persen Penumpang Ferry Sudah Punya Tiket saat Sampai Pelabuhan

Menurut Anton, anggota Ahmadiyah yang berada di rumah Suparman itu juga berlaku provokatif dengan membawa senjata tajam dan peralatan untuk melakukan perlawanan. "Itu juga diproses nanti, itu memicu suasana," kata dia.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, polisi menyatakan telah melakukan langkah pencegahan dengan melakukan evakuasi Suparman, pemilik rumah yang dirusak massa. Namun, ternyata kemudian datang sekitar 17 anggota Ahmadiyah dari Jakarta ke rumah Suparman untuk mempertahankan aset Ahmadiyah.

Seharusnya, lanjut Anton, anggota Ahmadiyah yang berada di rumah Suparman mengikuti permintaan polisi untuk dievakuasi, sehingga tidak terjadi bentrokan. "Tapi mereka tidak mau, sehingga mereka menantang dan membawa perlatan, itu menjadi pemicu," kata dia.

Terkait kasus Cikeusik ini, sebanyak 64 saksi sudah diperiksa. Saksi itu berasal dari warga Cikeusik sebanyak 34 orang, 20 dari anggota polisi di lapangan. "Kemudian 9 saksi dari jemaah Ahmadiyah," kata dia.

Hingga saat ini, setidaknya delapan tersangka telah ditetapkan. Tiga diantaranya telah ditahan. Sementara itu, polisi masih memburu tersangka lain yang diduga terlibat dalam bentrokan yang menyebabkan tewasnya tiga orang tersebut.

Ketua BKSAP DPR RI, Fadli Zon

Fadli Zon Sebut Perang Iran-Israel Berpotensi Meluas dan Picu Perang Dunia III

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menyatakan deeskalasi atau menahan diri dapat mencegah meluasnya konflik di Timur Tengah saat ini.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024