- ANTARA/R. Rekotomo
VIVAnews -- Hanya dalam tiga hari, dua kerusuhan masa terkait suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) terjadi. Minggu 6 Februari 2011, ratusan massa menyerang rumah warga Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten.
Dua hari kemudian, pada Selasa 8 Februari 2011, rusuh terkait sidang kasus penodaan agama dengan terdakwa Antonius Richmond Bawengan meluber ke luar gedung pengadilan. Tiga gereja dirusak dan ada juga yang dibakar.
Selain kepolisian setempat yang mengusut kejadian tersebut, Mabes Polri juga menerjunkan tim investigasi. "Yang jelas tim semuanya turun, baik Cikeusik maupun Temanggung. Kita lihat hasilnya bagaimana," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Anton Bahrul Alam, di Mabes Polri, Jakarta, Senin 14 Februari 2011.
Dia menambahkan, hasil temuan tim di Banten, ada sistem keamanan yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Buntutnya, Mabes Polri akhirnya mencopot Kapolda Banten, Brigjen Agus Kusnadi. Nasib serupa juga dialami Kapolres Pandeglang, AKBP Alex Fauzi. Tak hanya itu, sejumlah pejabat di jajaran Polda Banten juga dicopot.
Sementara di Temanggung, Polri telah mencopot Kapolres, AKBP Anthony Koykila, dan digantikan oleh AKBP Kukuh Kalis. Lalu, bagaimana dengan nasib Kapolda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Edward Aritonang? "Tunggu hasil pemeriksaan di tempat kejadian perkara," kata Anton.
Menurut dia, belum ada laporan hasil investigasi dari tim Mabes yang diterjunkan ke Temanggung. "Di Jateng belum ada laporan, tunggu saja," tambah dia.