Sebelum Lion Tergelincir, Sriwijaya Air Aman

Lion Air
Sumber :
  • lionair.co.id

VIVAnews - Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru beroperasi normal kembali setelah pesawat Lion Air Boeing 737-900 ER nomor penerbangan JT 392 berhasil dievakuasi. Pesawat berpenumpang 213 orang itu sudah dievakuasi setelah tergelincir hingga ke ujung landasan.

"Proses evakuasi pesawat dari lokasi kejadian selesai Selasa (15/02/2011) dinihari pukul 03.55 WIB dengan menggunakan sling baja dan towing car," kata Corporate Secretary PT Angkasa Pura II, Hari Cahyono, dalam keterangan tertulis, Rabu 16 Februari 2011.

Hari mengakui, kondisi cuaca di Pekanbaru antara pukul 20.30 WIB hingga 21.30 WIB mengalami hujan lebat yang disertai angin kencang. Kendati demikian, pihak Angkasa Pura II tak dapat menyimpulkan apa penyebab yang membuat tergelincir dan terjerembabnya pesawat.

"Itu kewenangan KNKT. Tetapi dapat kami laporkan bahwa empat menit sebelum kejadian, tepatnya pukul 21.06 WIB, pesawat lainnya, yakni Sriwijaya dengan nomor penerbangan SJ 041 bisa take off dengan aman dan lancar menuju Jakarta," ungkapnya.

Drama 4 Gol Lawan Madura United, Dewa United Jaga Asa Tembus Championship Series

Saat ini, pesawat Lion dari Jakarta tujuan Pekanbaru itu tengah dalam penyelidikan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Evakuasi dilakukan dilakukan personel PT Angkasa Pura II (Persero) cabang Bandara yang melibatkan perwakilan Lion Air, serta dibantu penuh anggota TNI AU Lanud Pekanbaru.

"Pukul 06.00 WIB tadi, pendaratan pertama dilakukan pesawat Lion Air yang dijadwalkan akan mengangkut penumpang dari Pekanbaru menuju Jakarta," ujar dia.

Pesawat Lion Air dengan nomor registrasi PK-LFI itu tergelincir dan terperosok di ujung landasan (runway) 36 saat melakukan pendaratan (overshoot) di Pekanbaru pada Senin 14 Februari 2011 sekitar pukul 21.10 WIB. Tak ada korban jiwa maupun terluka akibat peristiwa itu.

Pesawat yang dipiloti Kapten Habaoran Adriansyah ini merupakan pesawat terakhir yang dijadwalkan melakukan pendaratan di Bandara. Berdasarkan laporan petugas, sebelum mendarat, pesawat sempat holding atau berputar di udara sebanyak dua kali.

Bandara Sultan Syarif Kasim II yang berada di wilayah administrasi Kepulauan Riau, merupakan satu di antara 12 Bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero) di wilayah bagian barat Indonesia.

Bandara yang memiliki landasan pacu sepanjang 2250 x 35 meter ini merupakan bandara tersibuk kedua di Pulau Sumatera setelah bandara Polonia Medan, melayani penerbangan rute nasional maupun internasional.

Bandara yang memiliki kapasitas melayani pergerakan hingga 2 juta penumpang per tahun ini juga berfungsi sebagai salah satu Pangkalan Udara TNI AU. Saat ini Angkasa Pura II sedang melakukan pengembangan, baik terminal penumpang maupun runway agar bisa didarati pesawat yang lebih besar lagi. "Targetnya pengembangan ini bisa selesai 2012 mendatang," pungkas Hari. (hs)

Simulasi Makan Siang di Tangerang, Menko Airlangga Hartarto

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun

Program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diperkirakan membutuhkan 6,7 juta ton beras per tahunnya.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024