- AP Photo/Rafiq Maqbool
VIVAnews - Kementerian Pertanahan mengusulkan standarisasi peralatan bantuan militer untuk kegiatan penanggulangan bencana alam. Sudah banyak negara-negara ASEAN yang menggunakan aset militernya untuk menangani bencana.
"Akan disepakati dalam mengerahkan aset militer untuk operasi kemanusian. Terutama dalam menanggulangi bencana alam," kata Dirjen Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Mayor Jenderal TNI Puguh Santoso, Jakarta, Selasa 16 Februari 2011.
Menurut Puguh, usulan standarisasi peralatan militer untuk bantuan bencana alam akan disampaikan dalam pertemuan Menteri Pertahanan se-ASEAN yang akan digelar di Surabaya 22-25 Februari 2011 mendatang.
Puguh mengakui, hingga kini belum ada standarisasi bantuan militer untuk bencana. Pemerintah akan mencoba mewadahinya dalam hal pelaksanaan prosedur. Beberapa negara lain di dunia sudah melakukan itu. "Contohnya Tsunami di Aceh, Singapura mengirimkan (pesawat helikopter) Chinooknya," terang Puguh.
Selanjutnya, bila ada suatu negara yang tidak sanggup menangani sendiri bencana di negerinya, maka ASEAN akan membahas bagaimana prosedur bantuan dengan menggunakan aset militer. "Berapa banyak kemampuan, alat, wilayah mana yang bisa dimasuki serta waktu. Itu yang akan kami desain," ungkapnya.
Dengan adanya standar prosedur maka diharapkan tidak ada lagi proses bantuan yang dipersulit. Pemerintah tidak bisa serta-merta mengerahkan tentara untuk memberikan bantuan bencana alam kepada negara lain.
Berdasarkan pengalaman, kendala yang sering dialami adalah soal keimigrasian yang lambat. "Ini kan kita gerakkan semua. Bagaimana aturan-aturan dalam negara itu tidak menghambat," jelasnya. (umi)