- ANTARA/Asep Fathulrahman
VIVAnews - Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyerukan agar kekerasan yang akhir-akhir ini terjadi di Tanah Air tidak terjadi lagi. PBNU menyatakan keprihatinan atas peristiwa kekerasan seperti di Cikeusik, Pandeglang, Banten dan Temanggung, Jawa Tengah.
"Menyerukan agar warga nahdliyyin tidak melibatkan diri dalam aktivitas yang dapat mengganggu harmoni kehidupan masyarakat atau merusak keutuhan sosial," demikian seruan Syuriyah PBNU yang diteken Rais Aam NU KH Ahmad Sahal Mahfudz dan Khatib Syuriyah KH Malik Madani, Kamis 17 Februari 2011.
PBNU pun berharap agar nahdliyyin waspada terhadap setiap provokasi yang bisa memecah belah bangsa ini.
Terkait penyerangan terhadap jemaah Ahmadiyah, PBNU mengakui adanya perbedaan akidah dengan Ahmadiyah. Namun, Syuriyah menegaskan bahwa perbedaan keyakinan tidak bisa menjadi pembenar untuk melakukan tindakan kekerasan atau kesewenang-wenangan.
"Syuriyah NU juga mendesak pemerintah untuk bersungguh-sungguh menegakkan hukum serta memberikan perlindungan kepada segenap warga negara tanpa membedakan agama dan keyakinannya."
Tiga jemaah Ahmadiyah tewas mengenaskan dalam insiden kerusuhan di Cikeusik, Pandeglang, Minggu 6 Februari lalu. Buntut dari kasus ini, delapan orang ditetapkan sebagai tersangka.
Selain itu, sejumlah petinggi kepolisian di wilayah ini dicopot, termasuk Kapolda Banten. (umi)
Pelari Indonesia, Malaysia Hingga Amerika Siap Bertarung di Trail of The Kings Danau Toba 2024
event lari trail berstandar internasional, dengan bertajuk 'Trail of The Kings (TOTK) Zero Edition', yang berlangsung di Water Front City, Pangururan, Kabupaten Samosir,
