Gus Solah: Copot Kapolda Banten Tak Cukup

Cuplikan video penyerangan jemaah Ahmadiyah
Sumber :
  • dok. Ahmadiyah

VIVANews - Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Salahudin Wahid menilai aparat kepolisian tidak antisipatif dalam menangani kasus bentrok di Cikeusik, Pandeglang, Banten, Minggu 6 Februari lalu.
 
"Polisi kurang profesional," kata dia di Jakarta, Kamis 17 Februari 2011. "Begitu banyak orang, tapi tidak ada tindakan."

Dia pun menilai pencopotan Brigjen Agus Kusnadi sebagai Kapolda Banten tidak cukup dalam menyelesaikan persoalan ini. "Tidak cukup. Harus dikaji dan dilakukan pencegahan," tegasnya.

Dalam kasus ini, kata dia, penegakan hukum harus fokus pada pelaku kerusuhan, bukan organisasi masyarakat (ormas) yang kini mulai diributkan. "Pelaku harus diadili."

Dia pun menilai bahwa pemerintah harus menegaskan definisi larangan menyebarkan ajaran Ahmadiyah yang tercantum dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri. Meski tidak ideal, namun bagi Salahudin yang biasa disapa Gus Solah ini, SKB paling realistis. "Penafsiran (SKB) harus disamakan, jangan sampai berbeda," jelasnya.

Dalam insiden Cikeusik, tiga jemaah Ahmadiyah tewas mengenaskan. Lima lainnya menderita luka berat. (hs)

MK Pastikan Tak Ada Deadlock Putuskan Perkara Sengketa Pilpres
Ilustrasi pasien dirawat di rumah sakit.

Ahli Ungkap 7 Tanda Sekarat hingga Sebabkan Kematian, Apa Saja?

Tanda dari kondisi sekarat umumnya bisa terlihat dari perubahan pada tubuh entah wajah, mata atau bahkan pembicaraan yang kadang dirasa aneh oleh keluarga.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024