Pesantren Diserang

Brimob Masih Jaga Pesantren Alma'hadul Islam

Wakil Bupati Pasuruan, Eddy Paripurna (3 kiri) dan ulama bahas Pesantren Yapi
Sumber :
  • Antara/ Musyawir

VIVAnews -- Pada Selasa 15 Februari 2011, sekelompok orang bermotor melempari Pesantren Al Ma'hadul Islam, Yayasan Pesantren Islam (YAPI) di Desa Kenep, Beji, Pasuruan, Jawa Timur. Enam santri terluka.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, polisi masih melakukan penjagaan di sekitar pesantren. "Masih ada yang berjaga, ada dua peleton dari Brimob," kata Ketua Yayasan Pesantren Islam, Muhsin Assegaf, ketika dihubungi VIVAnews, Jumat 18 Februari 2011

Muhsin mengatakan, kondisi pesantren saat ini relatif sudah kondusif. Meski demikian, Jumat kemarin yang adalah hari libur, para santri diminta tak meninggalkan pesantren. Padahal, "Biasanya mereka hari jumat keluar, pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan mereka."

Pelat Nomor Kendaraan Hilang, Ini Cara dan Biaya Bikin Barunya

"Sampai suasana benar-benar kondusif, tak boleh keluar, kami khawatir bagaimana juga mereka titipan orangtua," tambah dia.

Muhsin mengakui, insiden Selasa lalu mengganggu proses belajar mengajar. "Apalagi ini mau Unas, itu yang kami sesalkan," kata dia.

Namun, hingga saat ini tidak ada orangtua yang membawa pulang anaknya. "Tidak ada, kami cuma menenangkan wali murid  agar tenang dan berharap kejadian tidak terulang kembali," ucapnya.

Penyebab insiden di pesantren Al Ma'hadul ada dua versi yang beredar. Pertama, penyerangan dilakukan sekelompok orang yang sejak lama menyimpan sakit hati kepada pondok pesantren beraliran Syi'ah tersebut. Yang kedua, sejumlah kiai dan habib di Bangil menuding insiden ini diawali pelemparan batu dari dalam Pondok YAPI terhadap konvoi jemaah yang tengah melintas pulang usai menghadiri acara Maulid Nabi.

Namun, Kepala Polda Jawa Timur Irjen Pol Badrodin Haiti menegaskan, insiden penyerangan Pondok Pesantren Al Ma'hadul Islam di Pasuruan tidak direncanakan.

Kata dia, kasus ini berawal dari pertandingan futsal yang berujung pada ejek-mengejek. "Kelompok yang mengaku dari Ahli Sunah Waljamaah, Bangil mengaku sakit hati, lalu mengejar sampai ke pondok pesantren." (umi)

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae.

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

OJK menilai bahwa risiko yang dihadapi industri perbankan nasional akibat penguatan dolar Amerika Serikat (AS) beberapa waktu ini masih dapat dimitigasi dengan baik.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024