JK: Soal Dipo Alam, Serahkan ke Dewan Pers

Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews -- Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla meminta polemik soal pernyataan boikot sejumlah media yang dilontarkan Sekretaris Kabinet, Dipo Alam tidak dibesar-besarkan. Karena sudah ada mekanisme untuk menuntaskan masalah seperti ini.

"Ini polemik yang berlebihan. Harusnya dikembalikan ke hal yang sebenarnya.  Serahkan saja ke Dewan Pers," ungkap Kalla ketika menghadiri pemberangkatan Ekspedisi Bukit Barisan di Mabes Angkatan Darat di Jakarta, Senin, 28 Februari 2011. Jusuf Kalla meyakini bahwa Dewan Pers pasti bisa menyelesaikan kasus ini.

Biasanya Kalem, Ternyata Beby Tsabina Bisa Juga Jadi Anak Motor

Meski demikian, Jusuf Kalla menilai bahwa pernyataan Dipo Alam itu berlebihan. "Sebagai pejabat tentu berlebihan karena diluar konteks Undang-undang," kata Kalla.

Jusuf Kalla sebelumnya menilai bahwa kritikan Dipo kepada jajaran kehumasan di pemerintahan kurang pas. Sebab dari jabatannya, Dipo kurang tepat jika mengkritik jajaran kehumasan.

Hari Buku Sedunia, Starbucks Indonesia Serahkan 8.769 Buku untuk Anak-anak

"Ya itu tentu berlebihan.  Karena sebagai check up, Pak Dipo sebenarnya tidak punya kewenangan untuk bicara ke aparat pemerintah lain, yang punya hak itu Presiden atau menteri yang bersangkutan," kata Jusuf Kalla di Istora Senayan, Jakarta, Rabu 23 Februari 2011.

Kepada media massa, Jusuf Kalla, berpesan agar jangan hanya mempublikasikan peristiwa yang menjelek-jelekkan pemerintah saja. Jangan terlalu mengumbar berita kekerasan secara berlebihan. "Karena itu mudah dicontoh, maka janganlah terlalu berlebihan," kata Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) ini.

Terancam PHK Massal, Ratusan Karyawan Polo Ralph Lauren Demo di Depan MA

Sebagaimana luas diberitakan media massa, pernyataan boikot sejumlah media yang disampaikan Dipo Alam berbuntut panjang. Metro TV dan Harian Umum Media Indonesia melaporkan Dipo Alam ke Mabes Polri. Laporan ini menyusul somasi kedua media itu kepada Dipo Alam pekan lalu.

Sebaliknya, hari ini, Dipo Alam resmi melaporkan stasiun televisi swasta Metro TV ke Dewan Pers. Dipo menilai Metro TV telah memanfaatkan sarana media untuk menggalang opini masyarakat melalui pemberitaan secara terus-menerus.

Prof Raymond Tjandrawinata.

Prof Raymond Tjandrawinata Raih Top 3 Peneliti Bidang Farmasi di Indonesia

Guru besar dan peneliti di Fakultas Bioteknologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya tersebut, telah menjelajahi dunia sains hingga negeri Paman Sam.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024