Sejumlah WNI Nekad Bertahan di Libya

Perang saudara di Libya
Sumber :
  • AP Photo/ Hussein Malla

VIVAnews -- Meski sama-sama digoyang gelombang demokratisasi, situasi di Libya melampaui apa yang terjadi di Tunisia, bahkan Mesir. Pemimpin yang berkuasa 41 tahun, Muammar Khadafi bersikukuh bertahan. Perang sipil pecah.

Pecahkan Rekor Tertinggi, Harga Emas Hari Ini Tembus Rp 1.249.000 Per Gram

Pemerintah semua negara berlomba-lomba mengevakuasi warga negaranya dari Libya. Termasuk Indonesia yang telah melakukan evakuasi dalam dua tahap. Tahap ketiga direncanakan dilaksanakan Minggu depan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Kusuma Habir mengatakan sudah ada 469 WNI yang dievakuasi, dalam dua tahap. Sementara diperkirakan ada 875 warga Indonesia yang ada di Libya.

Ditambahkan Kusuma, meski situasi Libya sangat tidak aman, masih ada WNI yang bersikukuh bertahan. "Kami tidak tahu persis alasan mereka memilih menetap," kata Kusuma saat dihubungi VIVAnews,com, Sabtu 5 Februari 2011 malam.

"Kami sudah berupaya menjelaskan situasinya seperti apa, lalu kita jelaskan juga fasilitas yang kami berikan untuk mereka pulang ke tanah air. Tapi mereka tetap bertahan," tambah dia. "Namun, kami tidak bisa memaksa mereka, karena itu hak mereka."

Menurut Kusuma, proses evakuasi WNI dari Libya direncanakan dalam tiga tahap. Namun, tambah dia, KBRI terus memantau. "Setelah evakuasi ketiga, ada WNI yang berubah pikiran kami akan usahakan evakuasi tahap empat apabila diperlukan," tambah dia.

Sejumlah warga asing mengalami kekerasan dari tentara pendukung Khadafi. "Ada warga Mesir yang mengalami pelecehan tentara Libya," kata Said Kamal, yang mengaku dipukul, dan hartanya dirampas oleh pendukung Khadafi. Ada juga warga asing yang jadi korban, dari Mesir dan Tunisia, termasuk perempuan dan anak-anak," tambah dia.

Ada juga pesan pendek (SMS) dikirimkan sebuah perusahaan  telekomunikasi Libya. Isinya, mengajak warga Libya menyerang  warga asing. SMS itu juga menuduh warga asing 'menabur masalah'  dan 'merusak' negara itu.

Seorang warga Mesir yang mengungsi dari Libya ke Bandara Djerba, di selatan tunisia menunjukkan isi SMS dalam telepon genggamnya itu. Pesan pendek itu diterima pada 19 Februari, berbahasa Arab, dan menuduh warga asing merencanakan aksi melawan Libya.

Ilustrasi: Polisi di lokasi kecelakaan.

Sopir Sedan di Tangsel Jadi Tersangka Usai Tabrak Pemotor dan PKL

Dalam peristiwa kecelakaan pengemudi mobil sedan yang menabrak pemotor dan PKL terdapat satu orang meninggal dunia.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024