- AP Photo/Boeing
VIVAnews - Sebanyak 49 penumpang pesawat Pakistan International Airlines (PIA)--bukan Pakistan Airways sebagaimana diberitakan sebelumnya--ternyata merupakan polisi Pakistan. Mereka diperiksa di atas pesawat setelah pesawat Boeng 737-300 yang diawaki kru yang seluruhnya juga adalah warga Pakistan, tidak memiliki izin melintas di wilayah udara Indonesia.
"Mereka mengaku polisi Pakistan. Tapi maksud dan tujuan mereka apa? Kami belum tanyakan secara rinci," kata Komandan Landasan Udara Bandara Hasanuddin Makassar, Marsma TNI Agus Supriatna, di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 7 Maret 2011.
Menurut Agus, identitas mereka terungkap saat tim dari TNI Angkatan Udara dan Administratur Bandara memeriksa mereka di atas pesawat. Pemeriksaan dilakukan sejak pukul 14.00 WITA.
Pesawat yang dipaksa mendarat oleh dua jet Sukhoi TNI AU itu terbang dari Timor Leste. Tujuan utamanya adalah Pakistan, dengan rencana transit di Malaysia. "Apakah sementara mereka itu bertugas di Dili atau tempat lain, belum bisa dipastikan," jelas Agus.
Saat ini, kelengkapan administrasi pesawat berikut penumpangnya, sedang terus diteliti aparat. Pesawat itu terdeteksi radar di Bandara Hasanuddin sekitar pukul 12.00 WITA. Pesawat dikejar oleh dua Sukhoi TNI AU sebelum dipaksa mendarat pada pukul 13.50 WITA.
Pesawat bernomor register AP-BEH itu dipiloti Kapten Tariq Khalil Ur Rehman Awan, dengan kru sebanyak lima orang. (Laporan: Rahmat Zeena, Makassar | kd)