2015, Peringatan Dua Abad Tambora Digelar

Gunung Tambora
Sumber :
  • Google earth

VIVAnews -- Pada 10 April 1815, Gunung Tambora meletus dahsyat. Kekuatannya tercatat sebagai yang terbesar dalam sejarah. Akibatnya, tak hanya menghancurkan dan membawa maut di Hindia Belanda. Letusan Tambora mengubah iklim dunia, ribuan orang tewas akibat epidemi tifus dan kelaparan di belahan dunia.

Peringatan dua abad letusan Tambora akan jatuh pada April 2015 mendatang. Pemerintah kini sedang mempersiapkan perhelatan akbar.

"Kami akan mengundang seluruh ahli geologi dan kegunungapian dunia. Kini sedang dipersiapkan roadmap-nya," kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Nusa Tenggara Barat (NTB), Eko Bambang Sutedjo kepada VIVAnews.com, Rabu 9 Maret 2011.

Ditambahkan dia, ada tiga agenda yang sedang dilaksanakan, yakni, sosialisasi mengenai kondisi alam Tambora, pengumpulan situs-situs yang ditemukan di sekitar gunung itu, dan pengembangan infrastruktur, termasuk pariwisata. "Melibatkan berbagai pihak baik dari kehutanan, pertambangan, budaya da pariwisata, perhubungan, purbakala, dan ahli-ahli geologi," kata dia.

Diungkapkan Eko Bambang, kini pihaknya sedang mencatat temuan-temuan terbaru terkait kondisi geologis Tambora. Sebab, Tambora sering didatangi ahli-ahli asing yang melakukan pengamatan.

Untuk jangka pendek, tambah dia, Tambora akan dijadikan destinasi wisata dalam program 'Visit Lombok-Sumbawa' 2012. "Jadi target mendatangkan wisata, sebelum perhelatan tahun 2015.

Meski sudah tak lama aktif, Tambora masih menarik perhatian. Astronot Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), pada tahun 2009, NASA mengabadikan kaldera Tambora dari luar angkasa.

Kaldera Tambora berdiameter 6 kilometer dan sedalam 1.100 meter. Kawah ini terbentuk saat Tambora yang saat itu tingginya sekitar 4.000 meter kehilangan puncaknya dan ruang magma dikosongkan dalam letusan dahsyat tahun 1815. Kawah Tambora menjadi danau air tawar, yang juga diisi aliran lava minor dan kubah dari abad ke-19 dan ke-20.

Pada tahun 2004, para ilmuwan menemukan sisa-sisa peradaban kuno dan kerangka dua orang dewasa yang terkubur abu Tambora di kedalaman 3 meter. Diduga, itu adalah sisa-sisa Kerajaan Tambora yang tragisnya 'diawetkan' oleh dampak letusan dahsyat itu.

Penemuan situs itu membuat Tambora punya kesamaan dengan letusan Gunung Vesuvius di abad ke-79 Masehi. Peradaban di Tambora lantas sebagai "Pompeii di Timur."

Pompeii adalah nama kota Romawi di dekat Naples, Italia yang disapu oleh letusan dahsyat Gunung Vesuvius. Kota tersebut terkubur di bawah timbunan abu raksasa dan lenyap selama 1.600 tahun sebelum ditemukan kembali secara tidak sengaja. (sj)

Laporan: Edy Gustan| NTB

Panglima Militer Israel Tegaskan Negaranya akan Membalas Serangan Iran
Bunda Corla

Sering Pikirkan Kematian, Bunda Corla Galau Mau Dimakamkan di Jerman Atau Indonesia

Di usia yang sudah tidak muda lagi, Bunda Corla mulai memikirkan soal kematian. Apalagi, wanita 49 tahun itu hidup sendirian di Jerman dan belum ada niatan ke Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024