- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Nelayan Pantai Pandansimo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menuai bencana. Satu Nelayan dinyatakan hilang dan satu lagi selamat dari gulungan ombak setinggi 6 meter.
Sedangkan kapal jukung, kapal yang terbuat dari fiberglass, hancur dihantam ganasnya gelombang Pantai Selatan Yogyakarta. Satu pekan lalu pantai ini juga menelan tiga korban tewas tenggelam, tepatnya di Pantai Parangtritis.
Nelayan yang dinyatakan hilang ditelan gelombang adalah Majan (43), warga Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Sedangkan rekannya satu kapal, Jupri Riyanto, selamat dari maut setelah berhasil lepas dari gulungan ombak.
"Kapal itu baru saja lepas dari pantai, belum sampai ke tengah laut, tiba-tiba gelombang tinggi menghantam perahu hingga terbalik tergulung ombak," kata Jimi, saudara dari korban Majan, Sabtu 12 Maret 2011
Menurut dia, saat kapal terbalik dihantam ombak, para pendorong kapal dan beberapa nelayan yang masih berada dipinggir pantai berusaha berenang ke tengah laut memberi pertolongan. Namun dugaan kuat, Majan terbentur kapal sehingga pingsan dan langsung tenggelam.
"Jupri sendiri berhasil selamat setelah berusaha berenang ke tepian pantai," paparnya
Kondisi kapal jukung yang dinaiki kedua korban remuk. Bagian sayap terlepas, dan badan perahu pecah.
Jawari Komandan regu SAR Pantai Pandansimo mengatakan, hingga kini sebanyak 30 personil SAR dibantu petugas dari Pol Airud Polda DIY terus melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian.
"Kita terus melakukan penyisiran mencari korban, namun belum ditemukan," ujarnya. (Laporan: Juna Sanbawa, Yogyakarta)