- twitter@KBR68H
VIVAnews- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Ansyad Mbai menduga pelaku paket bom kepada Ulil Abshar Abdalla mempunyai keahlian khusus. Hal itu terlihat dari rapihnya pelaku dalam menjalankan aksinya.
"Lihat saja rapih banget itu dan pasti punya organisasi," kata Ansyaad, di Kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa malam, 15 Maret 2011.
Ansyad menduga, pengiriman paket bom dilakukan secara terorganisir. Mulai dari perakitan, membungkus menjadi paket dan mengantar. "Kemudian si pengantar juga telah diatur waktu pengantaran. Pasti ada perencanaan semua. Jam berapa kamu antar, caranya mengantar bagaimana," ujar dia
Meski demikian, dia belum bisa menduga motif di balik pengiriman paket bom yang dikirimkan untuk Ketua DPP Partai Demokrat itu. "Nanti, kalau sudah tahu jenis bomnya. Baru dugaan juga dan belum tahu pasti kelompok mana," kata dia
Seperti diketahui, sore ini terdapat ledakan paket bom yang dikirimkan ke Kantor Berita 68H. Paket bom itu dikirim kepada Ulil Abshar Abdalla di Komunitas Utan Kayu, Jalan Utan Kayu, meledak dan melukai tiga orang.
Paket buku berisi bom itu dikirim dengan dilengkapi surat permohonan atas nama Drs. Sulaeman Azhar, profesi penulis, dan beralamat di Jalan Bahagia, Gang Panser No 29, Ciomas, Bogor. Nomor telepon selular si pengirim, 0813-32220579.
Isi paket itu berupa permohonan memberikan kata pengantar buku dan interview kepada Ulil. Penulis mengaku sedang dalam proses penyelesaian penulisan buku yang urgensinya sangat erat dengan peran aktif Ulil dalam lembaga yang dipimpinnya. Judul buku itu adalah "Mereka Harus Dibunuh Karena Dosa-Dosa Mereka Terhadap Islam dan Kaum Muslimin". (adi)