Kompol Dodi, Korban Bom Utan Kayu

Tangan Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur Putus Akibat Bom di Utan Kayu
Sumber :
  • VIVAnews

VIVAnews - Ledakan bom di Komunitas Utan Kayu kemarin menyebabkan lengan Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jakarta Timur Kompol Dodi Rahmawan harus diamputasi. Dodi jadi korban saat berusaha menjinakkan bom, setelah Satuan Gegana penjinak bom tidak juga kunjung datang ke lokasi. Saat ini dia masih dirawat di RSCM.

Jokowi Tunjuk Menko Airlangga Jadi Ketua Pelaksana Tim Nasional OECD, Intip Tugasnya

Dodi yang merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1995 itu banyak mendapat ucapan simpati dari koleganya. Sejak dipindah ke ruang perawatan, tak henti-hentinya kerabat Dodi datang menjenguk.

Teman seangkatannya di Akpol, AKBP Candra Sukma Kumara, mengungkapkan Dodi adalah seorang perwira yang baik serta memiliki perjalanan karir yang bagus. "Maka itu dia bisa masuk Jakarta," kata Candra yang saat ini menjadi penyidik KPK.

Menurut Candra, hampir seluruh perjalanan karir Dodi di kepolisian dihabiskan di bidang reserse kriminal. "Lulus Akpol langsung masuk Reskrim," ujarnya.

Candra mengakui selama mengenyam pendidikan di Akpol, mereka memang belum diajari prosedur operasi standar (SOP) menjinakkan bom. "Karena di tahun 1995 belum banyak kasus bom," dia menjelaskan.

Yang diajarkan di Akpol barulah ilmu dasar pengenalan bom. "Misalnya ini jenis bom berdaya ledak tinggi, atau rendah," kata Candra.

Belum diketahui bagaimana perjalanan karir Dodi ke depan lengannya kutung dipenggal bom. Kepala Bagian Penegakan Etika Profesi Divisi Propam Mabes Polri Kombes Pol. Herry Wibowo mengatakan Propam akan meneliti terlebih dahulu tindakan Dodi itu. "Sudah sesuai SOP atau belum. Hasilnya akan kami laporkan ke pimpinan. Nanti dapat diketahui melanggar atau tidak," kata Herry.

Jadi, Dodi malah terancam dikenai sanksi?

PKB dan Nasdem Merapat ke Koalisi Prabowo-Gibran, Kaesang Bilang Begini

"Jangan ke situ dulu. Jangan berandai-andai," Herry buru-buru menukas. (kd)

Dok. Istimewa

Mahfud MD Bicara Pentingnya Jaga Demokrasi agar Terhindar dari Kediktatoran

Pakar hukum tata negara Mahfud MD berbicara mengenai pentingnya menjaga demokrasi di Indonesia agar pelanggaran-pelanggaran tak terjadi kembali.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024