Menganiaya, 27 Tentara Batalyon 744 Diperiksa

Foto ilustrasi pembunuhan
Sumber :

VIVAnews - Komando Daerah Militer (Kodam) IX Udayana di Denpasar, Bali, mengirim tim khusus untuk untuk memeriksa 27 anggota Batalyon 744/Satya Yudha Bakti (SYB). Hal ini terkait dugaan penganiayaan oleh mereka terhadap tujuh warga sipil, yang menewaskan Charles Mali (21 tahun).

Tim dipimpin Komandan Polisi Militer Kodam Udayana, Kolonel CPM Edi K., terdiri dari tiga perwira. Danrem 161 Wirasakti Kupang, Kolonel Arh. I Ketut Dewa Siangan mengatakan pengiriman tim ini merupakan wujud keseriusan TNI untuk menyelesaikan masalah ini. "Proses pemeriksaan terhadap anggota Batalyon 744/SYB sedang berlangsung di Markas Detasemen Polisi Militer Kupang," kata Ketut, Rabu, 16 Maret 2011.

Ketut mengaku kecewa dan menyesal atas aksi main hakim sendiri oleh para prajurit itu. Dia berharap aparat kepolisian dapat menyelidiki kasus pemalakan yang berbuntut pada aksi perusakan sepeda motor milik Praka Bahrumsyah oleh sejumlah pemuda itu.

Lawan Timnas Indonesia U-23, Pelatih Korea Khawatir karena Hal Ini

"Saya meminta maaf kepada keluarga dan menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah yang terjadi. Saya berharap masyarakat berpartisipasi untuk menciptakan suasana kondusif, sehingga proses pemeriksaan berjalan lancar," katanya.

Sebagaimana diberitakan, tujuh pemuda disekap dan dianiaya sejumlah anggota Batalyon Yonif 744/Satya Yudha Bakti yang bertugas menjaga perbatasan RI-Timor Leste di Atambua. Akibatnya, salah satu pemuda, Charles Mali, tewas. Sebelum tewas, Mali dilaporkan muntah dan kencing darah akibat luka dalam. Enam pemuda lain dikabarkan luka parah, ada juga yang dalam kondisi kritis.

Yang tragis, tak hanya Charles Mali yang tewas, ibu kandungnya, Modesta Dau, juga meninggal dunia Selasa kemarin, 15 Maret 2011, akibat syok. Modesta merasa bersalah telah mengantarkan sendiri Mali ke markas Batalyon 774/SYB untuk "menjalani pembinaan" yang malah merenggut jiwa putra kesayangannya itu. (Laporan: Jemris Fointuna/Kupang

KCIC memberikan kompensasi ke penumpang Whoosh.

KCIC Minta Maaf Kecepatan Whoosh Dikurangi karena Hujan Deras

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memohon maag atas terkait keterlambatan perjalanan kereta cepat Whoosh sore tadi. KCIC pun memberikan kompensasi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024