- AP Photo/The Yomiuri Shimbun
VIVAnews -- Pemerintah terus berjuang untuk menjauhkan warga negara Indonesia (WNI) dari ancaman radiasi nuklir akibat meledaknya reaktor di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima.
"Hari ini ada 15 WNI yang direlokasi dari Fukushima ke KBRI Tokyo," kata Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, di Jakarta, Kamis 17 Maret 2011.
Apakah 15 orang tersebut terkena paparan radiasi? "Tentu semuanya akan diperiksa kondisi kesehatannya," jawab Marty.
Sebelumnya, kata dia, dalam rombongan pertama yang direlokasi dari Fukushima juga langsung menjalani pemeriksaan di Tokyo. Kini mereka sudah kembali ke tanah air karena sudah tak terkontaminasi.
KBRI telah melakukan langkah-langkah antisipatif terkait ancaman nuklir ini. "Jadi tidak merelokasi hanya di wilayah 10-20 kilometer dari Fukushima, bahkan lebih dari itu," tambah dia.
Hari ini, kata Marty, KBRI juga merelokasi 33 pekerja wanita yang bekerja di pabrik pengolahan ikan di wialyah provinsi Miyagi. "Malam ini akan ada lagi 15 WNI yang dipulangkan dari Tokyo ke tanah air."
Dua malam lalu, KBRI juga telah mengevakuasi WNI ke tanah air. "Mereka diterima di Jakarta dan sudah kembali ke daerah masing-masing. Tadi malampun kami terima 10 orang yang sudah dievakuasi dari Tokyo, sekarang sudah dievakuasi, sedang diproses."
Sementara, seperti diungkap KBRI Jepang dalam situsnya, Kamis 17 Maret 2011, tak hanya 15 WNI yang dievakuasi dari Fukushima pada Rabu malam (16/3) pukul 22.00 waktu setempat, tapi juga seorang laki-laki warga negara Jepang yang merupakan suami WNI. "Sembilan di antaranya anak-anak."
Mereka dievakuasi dari Koriyama Junction, masih dalam batas aman yang berjarak lebih dari radius 30 km dari reaktor nuklir Fukushima. Mereka terdiri atas enam wanita, yakni: Yetti Sutarsih, Euis Karmila, Herlina Semi, Dwi Astuti, Yulianti dan Yulli. Sembilan anak yang dievakuasi adalah: Yakahashi Yuma, Takahashi Marissa, Hoshi Hikaru, Hoshi Mirai, Riho, Maho, Kaho, Wataru, Takumi.
MK Kirim Surat ke Pihak Anies dan Ganjar untuk Hadiri Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024
Para pihak yang berperkara bakal didudukan dalam satu majelis yang sama di sidang putusan sengketa Pilpres 2024.
