- AP Photo/Gregory Bull
VIVAnews - Kementerian Luar Negeri mengaku telah berkoordinasi dengan pihak Badan Pengendali Teknologi Nuklir (Bapeten) terkait pemeriksaan WNI yang baru datang dari Jepang di bandara.
Pemeriksaan ini merupakan lanjutan pengecekan kesehatan anti radiasi nuklir di Tokyo, Jepang untuk memastikan tidak ada warga yang membawa partikel radiasi nuklir.
"Tidak ada salahnya sebaik mungkin antisipasi untuk WNI kita meski sudah melalui proses cek kesehatan Tokyo," ujar Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam jumpa pers di kantor Kementrian Luar Negeri, di Jakarta, Sabtu, 19 Maret 2011.
Menurut Marty, tiga WNI asal Fukushima telah diperiksa secara intensif di Tokyo, Jepang, sebelum dievakuasi ke tanah air. Pihak pemerintah Jepang pun, tambahnya, dapat memahami langkah pemeriksaan lanjutan ini.
"Hal ini tentu efisien dan mungkin dilakukan, pihak Kemlu sudah berkoordinasi," jelasnya.
Langkah pemeriksaan ulang yang dilakukan Bapeten diapresiasi Marty beserta jajarannya, sebab menurutnya ini demi kebaikan bersama. "Ini suatu langkah yang sangat bisa diterima," katanya.
Seperti diketahui, Bapeten melakukan pemeriksaan terhadap seluruh WNI asal Jepang untuk memastikan tidak ada warga yang membawa partikel radiasi nuklir. Pemeriksaan itu menggunakan perangkat detektor gama.
Alat tersebut bisa mendeteksi adanya partikel radiasi yang mungkin menempel di baju atau tas orang-orang yang baru saja datang dari Jepang.(umi)