- Antara/ Yudhi Mahatma
VIVAnews -- Pengadilan Negeri Jakarta Pusat hari ini menggelar mediasi perdana antara Sekretaris Kabinet Dipo Alam dan Media Group (Media Indonesia-MetroTV).
Dalam pertemuan tertutup yang berlangsung selama 20 menit, Hakim Mediator, Ennid Hasanuddin memberikan kesempatan kepada dua belah pihak yang berperkara untuk melakukan perdamaian di luar persidangan.
"Kami diberi waktu dua minggu untuk bertemu, dan berdialog secara intensif," kata kuasa hukum Dipo Alam, Hinca Panjaitan, usai mediasi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa 22 Maret 2011.
Hasil pertemuan itu nantinya akan dilaporkan kepada mediator pada 5 April mendatang. "Jadi kami akan manfaatkan waktu selama dua minggu itu," tambah Hinca.
Sementara itu, kuasa hukum Media Group, Bharata Ramedhan mengatakan, Hakim Mediator berupaya mendamaikan pihaknya maupun kubu Dipo Alama. Dan mencari celah dilakukan perdamaian. "Poin pentingnya adalah kami ingin mereka melakukan permintaan maaf secara terbuka," kata Bharata.
Kuasa hukum Media Group lainnya, Bonaparte Situmorang, mengungkapkan, apabila sampai tanggal 5 April nanti mediasi tetap tidak ada titik temu, maka pihaknya akan melanjutkan gugatan ke persidangan. "Kami akan lanjut ke persidangan tanpa adanya mediasi lagi," terang Bonaparte.
Seperti diketahui, Media Group menggugat Sekeretaris Kabinet Dipo Alam ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat karena telah mengeluarkan pernyataan untuk memboikot media massa yang sering mendiskriditkan pemerintah, di mana Media Indonesia dan MetroTV termasuk di didalamnya. Pernyataan itu dinilai telah menyalahi Undang-Undang Pers.
Media Group pun menggugat Sekertaris Kabinet tersebut secara material Rp2 juta dan immaterial sebesar Rp101 triliun. (umi)
PKS Bakal Sambangi Markas PKB Malam Ini, Bahas Apa?
Presiden terpilih Prabowo Subianto sudah mendatangi markas PKB pada Rabu kemarin.
