300 WNI Selamat dari Kawasan Nuklir Jepang

Agung Laksono
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di dekat kawasan radiasi Nuklir Fukushima dipastikan aman. Dari 501 WNI yang berada di sana, 300 orang dipastikan aman dan kembali dengan selamat.

"Kebanyakan WNI kita yang berada di kawasan aman, di luar dari radius yang ditentukan yakni sekitar 50 kilometer. Namun, untuk WNI yang masih hilang terus diupayakan pencariannya," kata Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono usai Rakor membahas Bantuan untuk Jepang dan Bahaya Radiasi Nuklir di Kantor Kemenko Kesra, Jakarta 22 Maret 2011.

Hal serupa diungkapkan Menteri Kesehatan (Menkes), Endang Rahayu Sedyaningsih, tak hanya WNI yang dipastikan aman berada di luar radius yang berbahaya, perawat-perawat yang bertugas di Jepang juga dipastikan aman karena mereka berada di kawasan Selatan Jepang.

"WNI yang sudah pulang ke tanah air juga sudah di screening radiasi dan dipastikan aman," kata Endang.

Sementara itu, untuk pergerakan orang selanjutnya, Endang mengatakan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) akan melakukan screening radiasi di beberapa bandar udara.

Chandrika Chika Terjerat Kasus Narkoba, Terkena Kutukan Podcast Deddy Corbuzier?

Di antaranya Bandar Udara Soekarno Hatta, screening akan dilakukan mulai hari ini hingga Senin pekan depan, 28 Maret 2011 dan di Bandara Ngurah Rai, Bali akan dilakukan hingga Sabtu 26 Maret 2011.

"Kepala Bapeten dan Batan (Badan Tenaga Nuklir Nasional) telah berdiskusi dan akan memberikan kuesioner  pada mereka yang datang dari Jepang. Selama mereka berada di sana, mereka  berada di tempat-tempat berbahaya atau tidak. Jika ya, kondisi kesehatannya akan dipantau selama dua bulan," kata Endang.

Menkes menambahkan, mereka akan dianjurkan berperilaku hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan bergizi agar daya tahan tubuhnya kuat. Mereka yang tinggal di dekat kawasan radiasi nuklir akan dipantau apakah ada kelainan atau masalah kesehatan kulit, saluran cerna hingga gangguan syaraf.

Endang mengakui, dampak negatif radiasi nuklir beraneka ragam seperti halnya dampak rontgen, radiasi nuklir ringan bisa berefek pada kerusakan kulit. Jika mengenai makanan kalau kadarnya besar bisa mengganggu saluran pencernaan seperti mencret dan diare. Jika terkena tulang bisa memengaruhi sitem saraf. "Untuk yodium radio aktif bisa mempengaruhi kelenjar tiroid."

Kepala Batan, Hudi Hasto menambahkan, untuk masyarakat Indonesia yang ingin memantau seberapa bahaya pancaran radiasi nuklir memengaruhi keberadaan keluarga mereka yang tinggal di Jepang, bias melihat website www.batan.co.id.

"Website ini mencantumkan keterangan berapa paparan radiasi yang aman untuk diterima keluarga kita yang ada di Jepang selam satu tahun ini. Ini sebagai informasi untuk kita yang ada di Indonesia. Tapi jika keberadaan keluarga yang ada di Jepang  jauh di atas radius 30 kilometer, bisa dipastikan aman," kata Hudi. (sj)

Viral Seorang Remaja Jalan Puluhan Ribu Langkah demi Datang ke Masjid untuk Hal Ini
Dr. BRA. Mooryati Soedibyo

Terpopuler: Beda Sikap Ria Ricis-Teuku Ryan Perlakukan Orang Tua, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia

Berikut deretan 4 rangkuman artikel terpopuler kanal Showbiz VIVA.co.id dalam Round Up sepanjang edisi Rabu 24 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024