- AP Photo/NHK TV
VIVAnews - Efek meluasnya radiasi nuklir yang meledak di Jepang menjadi perhatian khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Khususnya dampak terhadap makanan dan kesehatan.
"Saya tidak suka beberapa waktu lalu beredar SMS, mengedarkan berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan seputar radiasi nuklir," kata Presiden, saat membuka sidang kabinet, di Kantor Presiden, Kamis 24 Maret 2011.
Beberapa hari lalu memang beredar info melalui SMS dan BlackBerry Messenger yang tidak dapat dipertanggungjawabkan alias hoax. Pesan itu antara lain berbunyi:
Just info saja: Sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukumi, Jepang meledak di 04:30 hari ini. Jika besok hujan atau lambat laun hujan, jangan pergi keluar. Jika Anda berada di luar, pastikan bahwa Anda memiliki pelindung hujan. Ini hujan asam. Jangan biarkan menyentuh Anda. Hujan asam ini dapat membakar kulit Anda, kehilangan rambut Anda atau kanker. Mohon disebarluaskan, bertindak aman dan jgn menimbulkan kepanikan dan beritahukan kpd semua orang yang Anda tahu (kepada siapa pun yang tinggal di Indonesia malaysia etc)
Presiden mengatakan, begitu mendengar kabar tersebut, dia langsung memerintahkan pejabat terkait memberikan penjelasan terkait dampak dari radiasi nukilir. "Jangan sampai masyarakat menerima info yang keliru," kata Yudhoyono.
Dalam sidang kabinet, juga dibahas soal rencana pemulangan TKI bermasalah dan warga negara Indonesia yang overstay di Arab Saudi. Kepala Negara menilai pemulangan TKI harus dilakukan dengan langkah yang tepat. "Ini berbeda ketika kami mengevakuasi WNI di Mesir, Tunis, dan Libya," kata dia.
Meski berbeda, kata Presiden, harus dilaksanakan dengan baik. "Oleh karena itu kebijakannya harus tepat, jangan sampai menimbulkan moral hazard," kata dia.
Dia menambahan dalam memulangkan TKI dan WNI overstay di Arab Saudi diperlukan jasa angkutan yang tidak sedikit. "Saya sudah berikan direction awal kepada Menko Kesra," ujarnya.