- Antara/ Budi Afandi
VIVAnews - Rosmus Oscar Stam (21 tahun) warga negara Swedia ditemukan meninggal dunia saat berada di Kawasan Wisata Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara. Jenazah lelaki tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram.
Kepala Bidang Dokkes Polda NTB Ajun Komisaris Besar Polisi dr. Maringan Simanjuntak mengatakan belum mengetahui pasti penyebab tewasnya wisatawan tersebut. Polisi sudah menghubungi Kedutaan Besar Swedia di Bali. Selanjutnya polisi akan mengotopsi jenazah Rosmus untuk mengetahui penyebab kematiannya.
"Otopsi akan dilakukan setelah mendapat konfirmasi dari Kedutaan Swedia," kata Maringan kepada wartawan di Mataram, Senin 28 Maret 2011.
Tidak hanya itu, kepolisian juga sudah mengirim timnya untuk menyelidiki kasus tewasnya bule Swedia itu. Maringan menegaskan hingga kini belum dapat memastikan penyebab kematian Rosmus. Kini jenazah Rosmus masih berada di Forensik Center Rumah Sakit Bhayangkara.
Pantauan VIVAnews.com, hingga kini belum ada kerabat dekat korban yang melihat kondisi jenazah Rosmus.
Meninggalnya wisatawan Swedia menambah panjang daftar wisatawan asing yang meninggal di Kawasan Wisata Gili Trawangan, Lombok Utara. Juli tahun 2009 seorang turis Australia bernama Mathew Hamlin dilaporkan hilang di Perairan Gili Trawangan. Tidak lama setelah hilang, tubuh wanita yang disebut sebagai penyelam profesional itu ditemukan meninggal.
Tidak hanya itu, pada Januari 2010 seorang turis asal Belanda bernama Yetty Swessen juga ditemukan tewas setelah melakukan snorkeling di Pulau Wisata Gili Trawangan.
Menurut warga Desa Gili Trawangan bernama Zainuddin yang dihubungi VIVAnews.com kawasan wisata Gili Trawangan sudah mendapat penjagaan polisi pantai. "Jadi kalau ada wisatawan yang meninggal di Gili Trawangan langsung ditangani polisi pantai," ujar Zainuddin. (Laporan: Edy Gustan | Mataram)
Nurul Ghufron Bakal Disidang Etik Dewas KPK pada 2 Mei Terkait Mutasi Pegawai Kementan
ewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) rencananya akan menggelar sidang dugaan pelanggaran etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada 2 Mei 202 mendatang.
