12 Telur Komodo Menetas di Surabaya

Anak Komodo
Sumber :
  • ANTARA/M Risyal Hidayat

VIVAnews - Setelah sebelumnya kehilangan 3 ekor anak komodo, Kebun Binatang Surabaya (KBS) kembali menjadi pusat perhatian. Kemarin, pengelola KBS mendapat 'hadiah' yang membahagiakan. Telah lahir 12 ekor anak komodo hasil penangkaran.

"Dari sebanyak 16 butir telur yang ditangkarkan, 14 di antaranya telah menetas mulai 23 Maret 2011. Sementara dua lainnya gagal dan mati," kata Kepala Bidang Humas KBS, Agus Supangkat di Surabaya, Rabu 30 Maret 2011.

Saat ini koleksi jenis reptil di Kebun Binatang Surabaya menjadi 65 ekor. Dari jumlah sebelumnya sebanyak 27 ekor komodo jantan dan 20 ekor betina.

Agus menjelaskan, kelahiran anak komodo berlangsung secara bertahap. Dimulai 23 Maret menetas tiga ekor. Kemudian, pada tanggal 24 Maret bertambah tiga ekor lagi. Sehari kemudian menetas lagi dua ekor, tanggal 26 Maret menetas lagi lima ekor. "Tanggal 27 Maret kemarin menetas lagi satu ekor, sehingga total anak komodo yang telah menetas ada 12 ekor," ujar dia.

Sementara, Dokter Hewan KBS, Liang Kaspe mengatakan selama proses pengeraman itu suhu dan kelambaban harus dijaga. "Prosesnya berlangsung selama 8 sampai 9 bulan," kata Kaspe. 

Kaspe menambahkan, perawatan para anak-anak Komodo ini harus dilakukan secara teliti. Tiga bulan pertama, anak komodo ditempatkan di kotak khusus terbuat dari stereofom. Setelah enam bulan, dipindah di kandang jemur. Dan, di bulan ke sembilan bisa dilepas di kandang lebih besar berkumpul dengan habitat Komodo lainnya.

Untuk menghindari hilangnya kembali Komodo, pihak KBS melakukan pengetatan. Pada 1 Maret 2011 lalu, Komodo di kebun binatang ini berkurang 1 ekor. Lalu empat hari kemudian, berkurang lagi dua ekor. "Tidak semua petugas diberikan kunci kandang," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jatim, Lutfi Ahmad. Laporan: Tudji Martudji | Surabaya (adi)

Pelatih Timnas Brasil Peringatkan Real Madrid soal Endrick
Penyakit Demam Berdarah di Jakarta dikatakan meningkat sejak memasuki tahun 2024.

Waspada! Demam Berdarah Mengganas, Jakarta Jadi Episentrum dengan 35 Ribu Kasus

Angka kasus demam berdarah di Indonesia kembali meningkat. Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan hingga Kamis sore 28 Maret 2024 tercatat sudah ada 390 kematian

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024