- Istimewa
VIVAnews - Dua perampok Bank CIMB Niaga Medan bersaksi di sidang kasus terorisme dengan terdakwa Abu Bakar Ba'asyir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Salah satunya mengaku pernah ikut latihan militer.
"Di Aceh. Satu bulan kemudian merampok (CIMB Niaga)," kata saksi Suryo Saputro alias Pamrianto di hadapan majelis hakim yang diketuai Heri Swantoro, Senin, 4 April 2011.
Pemimpin aksi perampokan itu, dia menjelaskan, adalah Taufik dengan jumlah pelaku 16 orang. Perampokan ini dilakukan tengah hari, 18 Agustus 2010 lalu. Saat itu, Pamrianto bertugas mengumpulkan uang dan mengisi setengah kantung ransel yang dia bawa. Setelah selesai, dia mendapat upah Rp10 juta.
Ketika ditanya tujuan perampokan, Pamrianto mengaku tidak tahu karena dia hanya ikut-ikutan saja. "Uang itu saya pakai untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk Lebaran," kata Pamrianto.
Upah yang sama juga dinikmati perampok lain, Beben. Namun, Beben tidak sempat menikmati uang itu karena keburu disita Densus 88.
Di sidang, Beben menjelaskan tugasnya dalam aksi perampokan itu adalah mengumpulkan semua karyawan bank yang berada di lantai tiga. "Saya hanya dikasih senjata laras pendek untuk menyuruh karyawan turun ke lantai dasar," kata Beben.
Baik Beben maupun Pamrianto mengaku tak tahu berapa total uang yang dirampok.
Sebelum merampok, keduanya mengaku melakukan 'pemanasan' dengan merampok warung Internet di Medan. "Kata Pak Bos, untuk tes," kata Beben yang tidak menjelaskan secara detail siapa "Bos" yang dia maksud.
Saat ditanya tujuan rangkaian perampokan tersebut, Beben mengatakan itu untuk amal. Selain itu, kata dia, "Bank CIMB itu musuh muslim karena mempraktekkan riba."
Ba'asyir didakwa mendanai pelatihan militer teroris di Aceh.
Diisukan Jadi Orang Ketiga, Salshabilla Adriani Ngaku Udah Ngobrol Sama Syifa Hadju-Rizky Nazar
Menyadari posisinya kini tengah menjadi sorotan, Salshabilla Adriani memberikan klarifikasi yang menyatakan bahwa ia tidak menyangka tiba-tiba terseret gosip miring.
