- AP
VIVAnews - Sepekan sudah tim Polri dan Badan Intelejen Negara (BIN) berangkat ke Pakistan untuk memastikan keberadaan buron teroris, Umar Patek. Meski demikian, polisi belum mendapat laporan tentang benar tidaknya gembong teroris tersebut telah tertangkap.
"Belum ada laporan secara resmi dari sana," kata Kapolri, Jenderal Timur Pradopo, di Istana Merdeka, Selasa 5 April 2011.
Polisi masih memerlukan waktu, apakah orang yang tertangkap otoritas Pakistan itu adalah Umar Patek. "Kita belum bisa pastikan apakah yang bersangkutan Umar Patek atau bukan," ujar dia.
Terkait kemungkinan ekstradisi Patek ke Indonesia, pihak kepolisian sedang mempelajari kemungkinan tersebut. "Yang jelas kalau dia melakukan pelanggaran hukum di sana perlu ada pemisahan-pemisahan dalam penanganannya. Intinya kita pelajari betul," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Patek tertangkap di Pakistan sejak 2 Maret 2011 lalu. Dia tertangkap bersama istrinya. Kepala BIN, Sutanto, mengatakan, dalam penangkapan tersebut, Patek sempat melakukan perlawanan, yang mengakibatkan luka dan harus dirawat.
Setelah kabar Umar Patek tertangkap, polisi dan BIN mengirim tim ke Pakistan. Polisi membawa data berupa DNA dan sidik jari Patek. (SJ)