Anggota DPR Meutya Hafidz:

Saya Disandera di Irak, Ibu Diteror Citibank

Kantor Citibank di California, Amerika Serikat
Sumber :
  • AP Photo/Paul Sakuma

VIVAnews - Anggota Komisi XI Bidang Keuangan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Golkar, Meutya Hafid, bersama sejumlah anggota dewan lain, mengembalikan kartu kredit terbitan Citibank. Dia mengaku punya pengalaman buruk menggunakan kartu kredit bank asal Amerika Serikat itu.

"Mengapa tadi kami mengembalikan, kami sama-sama punya pengalaman, ketika saya disandera di Irak pada 2005, Ibu saya diteror agar saya melunasi kartu kredit," kata Meutya saat rapat dengar pendapat antara Komisi XI DPR dengan Bank Indonesia dan Citibank di Senayan, Jakarta, Selasa malam, 5 April 2011.

Menurut dia, nasabah harus bersikap tegas memberi hukuman kepada Citibank dengan tidak menggunakan produknya. "Apa yang tadi saya lakukan itu adalah simbol sanksi kepada bank yang telah mencederai," kata dia.

Sejumlah anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat mengembalikan kartu kredit yang dikeluarkan Citibank. Mereka adalah Meutya Hafid, Sadar Subagya dari Gerindra, Laurent Bahandama dari Partai Amanat Nasional, dan Arif Budimanta dari PDI Perjuangan. Mereka menyatakan kecewa dengan perlakuan Citibank. "Saya sebagai pemegang kartu kredit Mastercard sejak 1992," kata Arif Budimanta.

Arif dan anggota DPR lainnya merasa kecewa penanganan nasabah yang menyebabkan kematian. "Kami kecewa terhadap perilaku Citibank terhadap rakyat Indonesia. Dengan ini kami kembalikan secara resmi dan kami tidak akan menggunakannya lagi," tambah Arif.

Sementara itu, Citi Country Officer untuk Indonesia Shariq Mukhtar mengatakan terkait kematian nasabahnya, Irzen Octa, Citibank tengah mencari kebenaran melalui proses hukum di kepolisian. "Kami tengah mencari kebenaran dalam kasus ini," kata dia. (umi)

Pagi Ini, KPU Tetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih
Presiden Iran, Ebrahim Raisi (tengah).

Masih Hangat, Presiden Iran Bujuk Pakistan Gabung Aliansi Anti-Israel

Presiden Iran, Ebrahim Raisi, tiba di Islamabad pada hari Senin, 22 April 2024 untuk kunjungan resmi selama tiga hari. Iran dan Pakistan sedang berupaya baiki hubungan

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024