Lia Eden Tak Peduli Dituding Sesat

Lia Eden
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Lia Eden baru saja merayakan hari kebebasannya. Lia merasa bersyukur karena telah selesai menjalani 2,5 tahun masa tahanan di Lapas Wanita Tengerang.

"Sudah dua kali aku dipenjara atas tuduhan yang sama," kata Lia saat berbincang dengan VIVAnews.com di kediamannya, jalan Mahoni No 30, Bungur, Jakarta Pusat, Jumat 15 April 2011.

Lia bercerita, selama berada di penjara, dia mengahabiskan masa tahanan dengan mengajar para napi merangkai bunga. "Karena, dulunya kan aku memang perangkai bunga," ujar Lia yang mengenakan pakaian serba putih itu.

Bahkan, Lia sempat menelurkan sebuah buku "Filosofi Bunga dari Penjara". "Jadi, bila saya sudah keluar, mereka masih dapat mempelajari ilmu merangkai bunga melalui buku itu," jelasnya. Menurut Lia, pada tahun 80-an, Lia memang sering mengisi acara merangkai bunga di TVRI. "Dahulu juga suka menggelar pameran rangkaian bunga yang sering dihadiri oleh kalangan istana, terutama Ibu Tien Soeharto," jelasnya.

Kembali ke soal buku, Lia menjelaskan, tulisan itu diawali saat dia berada di klinik Lapas. Saat itu Lia sedang dirawat pada Oktober 2010. "Aku memang sudah tua, umurku sudah memasuki 64 tahun, penyakit diabetes seakan merongrongku. Tak ada yang bisa kukerjakan selain menulis dan mengajar merangkai bunga sebisaku," ungkap Lia pelan.

Lia merasa bersyukur karena Kalapas Ety Nurbaiti berkenan memberikan tempat mengajar di tempat yang dulu dibangun untuk laboratorium bunga kering. "Tempat itu dulu dibangun atas permintaanku kepada mantan Menteri Kehakiman Ismail Saleh, di Blok Melati kamar tiga."

Kurang lebih 20 tahun lalu, Dirjen Pas menggandeng sebuah yayasan yang dimiliki Lia untuk mengajar merangkai bunga para napi. "Oleh karena itu, petugas-petugas senior di Lapas ini masih mengenaliku, maka aku tak butuh lama untuk beradaptasi di sini," katanya.

Kini, Lia dapat menghirup udara bebas. Lia dapat berkumpul lagi bersama komunitas Eden. Apakah tidak kapok dipenjara? "Memangnya aku dipenjara karena kebencian? Ah aku tak peduli dengan kebencian orang-orang yang menuduhku sesat, karena pada kenyatannya aku tak menyesatkan siapa-siapa. Aku ini dipenjara hanya karena persepsi yang berbeda," terangnya. (umi)

Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan
Ridwan Kamil dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan Golkar cenderung mendorong Ridwan Kamil (RK) maju di Pilkada Jawa Barat ketimbang DKI Jakarta.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024