Markas Polisi Bandung Juga Dijaga Ketat

Jumat, 15 April 2011 - 18:06 WIB

Oleh :

Unit K-9 Kepolisian membawa anjing pelacak

Sumber :

Antara/ Jessica Wuysang

VIVAnews - Aksi peledakan bom di Mapolresta Cirebon memicu peningkatan keamanan internal di berbagai kantor-kantor polisi di Jawa Barat. Mapolrestabes Bandung pun menjadi salah satu markas polisi yang meningkatkan kewaspadaannya.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Jaya Subriyato didampingi Kasatreskrim AKBP Tubagus Ade Hidayat mengaku pihaknya akan meningkatkan pengamanan internal. Ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi kasus bom di Polresta Cirebon.

"Sejauh ini kami sudah melakukan pengamanan internal dengan memasang kamera CCTV," kata Kapolres Jaya Subriyanto kepada wartawan.

Namun, pihaknya juga akan memasang pengamanan yang lebih canggih, yakni alat sensor panas.

"Rencanaya kami juga akan memasang CCTV sensor panas, tapi terkendala harga yang cukup mahal," ujar Jaya.

Dia pun mengaku sulit mencegah orang lain untuk masuk ke Mapolrestabes Bandung. Pasalnya, markas polisi merupakan tempat hilir mudik masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan polisi.

"Selain itu, mesjid juga tempat umum jadi siapapun boleh masuk," tuturnya.

Sementara itu, pakar Kriminolog dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Yesmil Anwar menyatakan aksi pemboman di kantor polisi ataupun masjid sudah merupakan hal yang biasa, dan sering terjadi.

"Sekarang keduanya digabungkan dan itu ada indikasi provokasi berintensitas tinggi dari terorisme lnternasional," kata Yesmil.

Ia pun menduga, aksi bom bunuh diri di Mapolresta Cirebon itu memiliki tujuan untuk mengadu domba antara penegak hukum dengan tokoh agama.

Tidak hanya itu, Yesmil menilai peristiwa tersebut mengandung unsur dendam.

"Saya belum mengerti kenapa lokasi yang dipilihnya Cirebon. Mungkin ada juga indikasi yang mengarah kepada motif pribadi yang melibatkan pelaku dengan Polresta Cirebon," katanya.