- Vivanews/ Tri Saputro
VIVAnews - Menkominfo, Tifatul Sembiring, mengharapkan masyarakat tidak terpengaruh dan terpancing amarah atas kejadian bom bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon, Jumat 15 April 2011.
"Masyarakat jangan sampai terprovokasi dengan hal seperti ini," ujar Tifatul di Kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat malam 15 April 2011.
Tifatul meminta kepolisian segera mengusut tuntas kejadian tersebut agar tidak muncul beragam spekulasi di benak masyarakat. "Di situ katanya ada tersangka yang meninggal, nah, kepolisian harus segera mengungkap itu," kata Tifatul.
Masyarakat juga diimbau untuk tidak membuat berbagai spekulasi mengenai siapa pihak yang ada di balik aksi peledakan bom itu. Apalagi, spekulasi yang mengaitkan dengan aksi peledakan bom dengan agama tertentu.
"Sebab kalau terlalu banyak spekulasi, nanti bisa semakin kacau. Silakan polisi secara profesional (mengungkap kasus itu)," tuturnya.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meyakini bisa mengendus siapa pelaku bom bunuh diri itu. Polisi juga memastikan ledakan bom itu merupakan kejadian dengan modus yang terbilang baru.
Dalam keterangan polisi, ada 26 korban luka-luka. Seluruh korban saat ini masih menjalani perawatan di tiga rumah sakit di Kota Cirebon, Jawa Barat. Dari seluruh korban, Kapolres Cirebon Kota, Ajun Komisaris Besar Herukoco merupakan korban yang luka parah.
Dia menjalani perawatan di Rumah Sakit Pertamina. Bagian belakang kepala hingga tubuhnya terkena serpihan bom. (art)