- Dedy Priatmojo/VIVAnews
VIVAnews - Mabes Polri berencana mengumumkan kepastian pelaku bom bunuh diri Jumat 15 April lalu di Masjid Ad Dzikra, kompleks Markas Polresta Cirebon, Jawa Barat. Rencananya, sekitar pukul 13.00 WIB, Mabes Polri akan menyampaikan keterangan resmi soal ini.
"Termasuk kaitannya dengan masalah lab [laboratorium], yang Insya Allah nanti siang mungkin ada kepastian untuk kami sampaikan kepada masyarakat," kata Kapolri, Jenderal Polisi Timur Pradopo, di Jakarta, Senin 18 April 2011.
Sebagaimana diketahui, pada Jumat 15 April yang lalu sebuah serangan bom bunuh diri terjadi di masjid dalam kompleks Mapolresta Cirebon. Ledakan terjadi sesaat menjelang dimulainya salat Jumat.
Akibat kejadian itu, seorang pria yang diduga pelaku bom bunuh diri tewas di tempat. Sementara 30 orang lain luka-luka, termasuk Kapolres Cirebon AKBP Herukoco.
Namun, Timur enggan berkomentar banyak apakah polisi dan simbol-simbol negara lainnya dijadikan target oleh para teroris. "Saya kira kita, sekali lagi menunggu proses yang lengkap hasil penyelidikan dan penyidikan ya," kata mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Saat ini, polisi telah melakukan berbagai langkah untuk menyelidiki kejadian itu. Sementara, pelaku bom bunuh diri itu diduga Muchamad Syarif, pria berusia 32 tahun asal Majalengka, Jawa Barat. Meski ada beberapa kemiripan ciri fisik, istri Syarif, Sri Maleha, tak yakin pelaku adalah suaminya.
Polisi sendiri telah melakukan penggeledahan di rumah Syarif. Hasilnya, polisi menemukan bahan-bahan yang sama dengan bahan-bahan yang ditemukan di lokasi ledakan.
Konflik Israel-Iran Makin Memanas, PBB Minta Serangan Dihentikan atau Berakibat Fatal
Konflik antara Iran dan Israel memang telah berlangsung selama beberapa dekade dengan ketegangan yang terus meningkat dari waktu ke waktu usai Israel serang Konsulat Iran
