- Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki
VIVAnews --Lima orang yang diduga sebagai pelaku bom buku ditangkap polisi pagi tadi. Empat orang ditangkap di Pondok Kopi, Jakarta Timur. Satu orang lagi ditangkap di Bekasi, Jawa Barat. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah mendengar kabar penangkapan pelaku bom buku itu.
"Secara lengkap mungkin belum, tapiĀ memang sudah disampaikan. Kami dengar ada pelaku bom," kata juru bicara kepresidenen, Julian Aldrin Pasha di kantor presiden, Jakarta, Kamis 21 April 2011.
Laporan lengkap soal penangkapan itu, kata Julian, akan disampaikan langsung oleh Kapolri, Jenderal Timur Pradopo. "Biasanya pimpinan kepolisian akan memberikan laporan kepada presiden secara langsung," kata Julian.
Kamis pagi, Densus 88 Antiteror menggerebek dua rumah kontrakan di Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur. Pada penggerebekan pertama, polisi memakai masker dan bersenjata laras panjang mendobrak kontrakan berukuran 3x5 meter yang dihuni Kalsum, pria yang sehari-hari berjualan bubur sum-sum. Kalsum tinggal bersama anaknya dan temannya yang berprofesi sebagai pedagang roti burger. Ketiganya diamankan.
Penggerebekan berlanjut di lokasi kedua di sebuah kontrakan yang berjarak sekitar 200 meter dari lokasi awal. Tepatnya di Jalan Rawadas RT 01 RW 03 Pondok Kopi, Duren Sawit. Dekat dengan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Merah. Dari lokasi penggerebekan kedua, polisi mengamankan satu orang. Sementara, satu lainnya di ditangkap dalam kondisi tertembak di bagian betis di Perumnas Klender.
Diduga kuat penggerebekan terkait maraknya teror bom buku beberapa waktu lalu. Apalagi dari kontrakan kedua, Densus menyita empat buah buku tebal yang mirip dengan bom buku yang dikirimkan ke sejumlah alamat beberapa waktu lalu itu
Buku-buku berisi bom dikirimkan orang tak dikenal ke sejumlah alamat, yakni : mantan Kordinator Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdhalla, ke Kantor Badan Narkotika Nasional, ke rumah Ketua Pemuda Pancasila Japto S. Soerjosoemarno, dan ke rumah artis Ahmad Dhani. Bom di Utan Kayu makan korban, Kasat Reskrim Polresta Jakarta Timur, Kompol Dodi Rahmawan. Tangan kirinya harus diamputasi.