Densus 88 Jemput 4 Tersangka di Bogor

Densus 88 Polri menyita barang bukti tersangka teroris di Solo.
Sumber :
  • VIVAnews/ Fajar Sodiq

VIVAnews -- Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menjemput empat warga Desa Cidokom, Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang diduga terkait dengan kasus terorisme.

Berdasarkan informasi yang didapat, keempat orang yang dibawa adalah Ibeng, Ridwan, Guntur dan Roti. Sementara, incaran Densus yang lain, Hendi Suhartono, tak berada di rumah. Ia sedang di Aceh. Untuk diketahui, kelimanya adalah kakak beradik.

"Iya mas, kemarin malam keempat anak saya dibawa,"ungkap ibu para mereka,  Fitri (50) saat ditemui VIVAnews.com di rumahnya, Jumat 22 April 2011.

Kala itu, Fitri mengaku kaget, saat melihat empat anaknya yang hendak salat Subuh  dibawa paksa oleh polisi. "Sampai saat ini, kami tidak mengetahui apa yang menyebabkan anak-anak saya dibawa," kata dia, lalu masuk dalam rumah. Sementara itu, sang ayah, Rii (56) mengakui Hendi berada di Aceh saat tim Densus menyambangi rumah mereka.

Menurut warga, Sair Satiri (46) Hendi yang dicari-cari Densus adalah sosok yang pintar. Ia lulusan Universitas Islam Negeri (UIN) Ciputat. "Ia pernah menjadi aparat desa dan membantu memajukan desa,"jelasnya.

Namun, kata dia, sudah setahun Hendi tidak aktif sebagai aparat desa. Akhir-akhir ini ia jarang berkomunikasi dengannya. "Tiba-tiba, kami mendengar dia dibawa oleh Densus 88," kata dia.

Hendi, lanjut dia, juga dikenal warga desa sebagai ahli komputer,"Kami takut, komputer yang dibawa oleh Densus 88 itu masih ada file desa Cidokom," kata Sair.

Sementara, saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Bogor, Ajun Komisaris Polisi, Zulkarnaen Harahap, mengatakan, pihaknya tidak mengetahui adanya penangkapan warga Gunungsindur. Kata dia, itu urusan Densus.

Untuk diketahui, pada Kamis 21 April 2011, Densus 88 telah membekuk 19 terduga teroris di sejumlah lokasi, termasuk di Aceh, Bogor, Jakarta, dan Bekasi. Mereka diduga terkait kasus bom buku dan rencana peledakan di Serpong. (eh)

Laporan: Ayatullah Humaeni| Bogor

SIM Mati Bisa Diperpanjang, Tidak Perlu Bikin Baru
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia

Pernah Dampingi Gibran ke Papua, Bahlil Bantah Tudingan Tak Netral

Bahlil Lahadalia merespons tudingan dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di MK. Ia dituding tak netral dengan mendampingi Gibran Rakabuming Raka ke Papua.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024