VIVAnews - Pihak Global TV hingga kini belum dapat memastikan ditangkapnya salah seorang kameramennya, IF, oleh Densus 88. Menurut Arya Mahendra, News Director Global TV, hingga kemarin malam pihaknya terus berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk mencari tahu kebenaran informasi ini.
"Sampai tadi malam kami terus mencoba tapi kebetulan pak Boy tidak dapat dihubungi lagi," kata Arya saat konfrensi pers di daerah Kebon Sirih, Jakarta, Sabtu 23 April 2011.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa pihaknya, pada pukul 11.30 WIB hari ini, baru mendapat informasi dari Mabes Polri bahwa wartawannya sudah berganti status menjadi tersangka. "Kameramen kita positif tersangka," katanya.
Demi mendapat kepastian dan agar tidak terjadi kesimpang-siuran berita, pihak Global TV mencoba bertemu langsung kepada tersangka IF. Akan tetapi pihak Mabes Polri tidak dapat mengabulkan permohonan tersebut.
"Kita menghubungi pak Boy untuk meminta bertemu fisik langsung. Dan kita diberitahu selama 7x24 jam tidak dapat menemui (IF)," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, pihak Global TV kemudian kembali meminta kepada Mabes Polri untuk mendapatkan foto atau vidio fisik pelaku agar pihaknya dapat memastikan. "Permintaan sudah kita sampaikan hari ini," katanya. (eh)
Jokowi Minta AHY Selesaikan 2.086 Hektar Lahan Bermasalah di IKN Tanpa Ada Korban
enteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap 2.086 hektar tanah di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih bermasalah. Lahan itu, kata dia, masih ditempati oleh masya
