Gara-gara Debt Colletor, Ika Gagal Ikuti UN

Ujian Nasional
Sumber :
  • Antara/Hasan Sakri Ghozali

VIVAnews - Ribuan pelajar SMP dan sederajat mengikuti ujian nasional dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Namun bagi Ika Puspita Sari, pelajar SMPN II Bantul, DIY, ini harus mengubur impiannya untuk mengikuti Ujian Nasional dan lulus serta melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Ika harus mengubur impiannya mengikuti ujian nasional. Pasalnya orang tuanya  terbelit utang dengan sebuah perusahaan pembiayaan. Setiap hari ayahnya dikejar oleh debt colletor sehingga memilih kabur dengan membawa semua keluarganya keluar Jawa dengan alamat yang tidak jelas.

"Orang tua siswi kita ini ketakutan tiap hari dikejar oleh debt colletor utang sehingga memilih kabur meninggalkan Bantul bersama seluruh keluarganya," kata Slamet Miranto, Kepala Sekolah SMPN II, Kabupaten Bantul, DIY, Senin, 25 April 2011

Ika bersama adiknya yang saat ini duduk di kelas 6 dan juga akan mengikuti ujian nasional, dipastikan tidak dapat mengikuti UN seperti teman-teman satu kelasnya, sehingga kebijakan yang akan ditempuh pihak sekolah adalah memberi kesempatan untuk mengikuti ujian susulan yang akan dilaksanakan pada tanggal 3 Mei hingga 6 Mei 2011 mendatang.

"Sebelumnya Ika juga tidak pernah mengikuti ujian sekolah karena beberapa bulan menjelang UN siswi yang bersangkutan tidak pernah masuk sekolah. Ketika pihak sekolah mencari keberadaan siswi tersebut sama sekali tidak bisa ditemukan meski pihak sekolah menemukan alamat dan rumah neneknya," ujarnya.

Meski Ika dalam prestasinya selama 3 tahun menempuh studi di SMPN II Bantul terbilang wajar-wajar saja, namun bagi pihak sekolah ketidakikutsertaan Ika merupakan permasalahan yang harus diatasi karena nantinya terkait dengan prestasi setiap sekolah.

"Kita tidak mencoret dia sebagai peserta UN, namun memberi kesempatan jika ingin mengikuti UN susulan meski kita pastikan itu tidak akan terlaksana karena rimbanya hingga saat ini tidak diketahui," jelasnya.

Lebih lanjut Slamet menyatakan dengan satu siswa yang tidak mengikuti UN maka jumlah siswa yang mengikuti UN di SMPN II Bantul berjumlah 142 orang ditambah dengan siswa dari SMP Putra Tama sebanyak 17 siswa yang bergabung dengan SMPN II dalam UN tahun ini. "Hanya ada satu siswi yang tidak mengikuti UN, sedangkan pelajar yang lainnya semuanya mengikuti UN," ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Dasar, Kabupaten Bantul, Drs Sahari menyatakan untuk peserta UN di Kabupaten Bantul tingkat SMP sederajat mencapai 11.291 pelajar tersebar di 93 SMP sederajat.

"Hari pertama pelaksanaan UN tingkat SMP di Bantul secara keseluruhan berjalan dengan lancar. Siswa tidak lagi terpengaruh dengan isu kunci jawaban melalui SMS. Begitu pula dengan soal UN juga tidak ada permasalahan," ujarnya. (eh)

Denny Cagur Lolos Jadi Anggota DPR, Gimana Kariernya di Dunia Entertainment?

Laporan: Juna Sanbawa | Yogyakarta

Mazda EZ-6

Mazda Hadirkan 2 Mobil Keren di Auto China 2024

Changan Mazda Automobile Corporation Ltd yang merupakan perusahaan patungan antara Mazda Motor Corporation dan Chongqing Changan Automobile, meramaikan pameran Auto China

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024