Siaga I Dikritik, Ini Jawaban Menkopolkam

Marsekal (Purn) Djoko Suyanto
Sumber :
  • Situs resmi TNI

VIVAnews --Serentetan teror bom menjelang perayaan Paskah membuat pemerintah menaikkan status keamanan negara menjadi Siaga I. Ini berlaku untuk seluruh Indonesia.

Namun, sejumlah kalangan mendesak pemerintah mencabut status itu karena dinilai tak tepat. Tidak ada kejadian luar biasa yang mengancam kepentingan nasional.

Menteri Kordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Djoko Suyanto enggan menanggapi desakan itu. Menurut dia, keamanan negaralah yang paling penting. "Saya nggak mau ngomong, yang penting negara ini aman," kata Djoko di Kantor Presiden, Jakarta, Senin 25 April 2011.

Lantas, apakah status siaga I itu masih berlaku saat ini? "Coba perhatikan apa yang saya sampaikan waktu itu," kata dia.

Sebelumnya, pada Kamis 21 April 2011, pemerintah meningkatkan status siaga I. Saat itu, ditemukan bom yang diletakkan di pipa gas PT Perusahaan Gas Nasional, di dekat gereja Christ Cathedral, Serpong. Polisi juga menangkap 20 terduga pelaku teror bom Serpong dan teror bom buku.

Atas kejadian itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendadak menggelar rapat terbatas yang dihadiri oleh Menkopolhukam Djoko Suyanto, Panglima TNI Jenderal Agus Suhartono beserta tiga kepala stafnya, Panglima Kodam Jaya, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sutarman, Kepala Badan Nasional Penanggulangan teroris (BNPT) Ansyad Mbay dan pejabat lainnya.

Presiden, dalam rapat itu, menginstruksikan peningkatan status
keamanan menjadi siaga I. "TNI dan Polri tadi pagi sudah Siaga I
di tempat-tempat yang telah ditentukan,  khususnya nanti malam, besok pagi, sampai lusa menyongsong hari raya Paskah," kata Djoko usai rapat terbatas tersebut.

Atas peningkatan status itu, anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Tubagus Hasanudin meminta pemerintah mencabut status itu jika tak ada kejadian luar biasa yang mengancam kepentingan nasional. Apalagi, status siaga I merupakan status tertinggi dalam kesiapan aparat keamanan.

Status ini, kata Tubagus, pada umumnya disiapkan untuk menghadapi ancaman dari luar atau ancaman yang disebabkan dari dalam seperti pemberontakan dan kudeta. "Atau apapun yang mengancam kepentingan nasional atau mungkin bencana alam dalam 'skala nasional'," ujar Tubagus dalam pesan singkat yang diterima VIVAnews.com, Minggu 24 April 2011. (sj)

PAN ke PPP: Akui Dulu Prabowo-Gibran Menang Pilpres Jika Mau Gabung Koalisi
Trail of The Kings Danau Toba 2024.(dok BPODT)

Pelari Indonesia, Malaysia Hingga Amerika Siap Bertarung di Trail of The Kings Danau Toba 2024

event lari trail berstandar internasional, dengan bertajuk 'Trail of The Kings (TOTK) Zero Edition', yang berlangsung di Water Front City, Pangururan, Kabupaten Samosir,

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024