VIVAnews - Pengakuan mahasiswa angkatan 1999 sebuah perguruan tinggi di Surabaya ini sungguh mengejutkan. Sebut saja namanya DI, menurut dia, pengikut dan pendukung berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) di zamannya telah masuk ke berbagai lini, termasuk menyusup ke birokrasi kampus.
"Ini fakta, mereka (NII), ternyata sudah jauh bergerak. Bahkan, bisa mengatur dan menentukan mahasiswa menerima beasiswa," kata DI saat berbincang dengan VIVAnews.com Selasa, 26 April 2011.
Ia bahkan pernah mengalaminya sendiri. DI mengaku ditawari beasiswa, syaratnya, ia harus bergabung ke NII dan mengikuti tahapan-tahapan yang diwajibkan. "Anda bisa mendapat beasiswa, tidak ada kendala. Semua bisa diatur, kami punya orang untuk bagian itu," urainya menirukan ucapan kelompok NII saat itu.
Namun, bukan berarti tawaran beasiswa itu tanpa perikatan. "Penerima hanya mendapat separuh. Selebihnya, dikatakan untuk membayar tebusan perbuatan dosa plus denda selama hidup, termasuk untuk biaya baiat," ujarnya.
DI memutuskan untuk menceritakan pengalamannya lantaran tersentuh melihat fakta di media. Ia tidak tega banyak mahasiswa 'tersesat' dengan ulah kelompok tersebut.
Dia menceritakan, perkenalannya dengan perekrut NII berawal dari perpustakaan. Kemudian, dilanjutkan dengan kunjungan rutin ke kamar kos, pertemuan di sejumlah tempat dengan jumlah pengikut lebih banyak.
NII, tambah dia, memang mengincar kalangan kampus. Mereka, dipastikan terlatih, sangat tekun dan telaten membidik calon pengikut hingga akhirnya bergabung dengan NII. "Siang dan malam mereka terus 'berjuang' mencari dukungan, khususnya di kalangan mahasiswa. Baik di kampus atau rumah kos," lanjutnya.
Sejak itu, sentuhan hati dilakukan termasuk materi dasar aqidah dan keimanan. Kemudian, masuk ke materi NKRI yang disebut 'negeri kotor'. Oleh karena itu, para pengikut harus segera melakukan hijrah untuk menuju kesempurnaan. "Karena, semua ibadah hanya sia-sia jika masih bernaung di NKRI," tuturnya.
Lalu, bagaimana untuk mengelak dari rayuan NII? DI memberikan tips. "Untuk membentengi itu, hanya dengan cinta Islam dan cinta Tanah Air, menurut saya yang paling ampuh. Selebihnya, mengisi waktu dengan aktif di kegiatan ekstra kampus," tegas lelaki yang kini aktif di organisasi Majelis Sinergis Khalam (MASIKA). (art)
Laporan : Tudji Martudji | Surabaya
Sumber :
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
AHY Wanti-wanti Prabowo Usai Bertemu Cak Imin
Politik
25 Apr 2024
Ketua Umum Partai Demokrat AHY merespons pertemuan Prabowo Subianto dengan Cak Imin di kantor DPP PKB, Rabu. AHY memberikan peringatan ke Prabowo
Berbagai faktor yang memiliki pengaruh terhadap durasi hidup seseorang, termasuk gaya hidup, faktor genetik, risiko kesehatan, dan faktor lain. Ini negara kematian tinggi
Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum dengan Sesama Jenis, Kantor Disegel
Nasional
25 Apr 2024
Kantor Wali Nagari Singguliang Lubuak Aluang Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman disegel oleh warga setempat, Kades dituduh hubungan sejenis
DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyetujui untuk merekomendasikan Imam Budi Hartono sebagai bakal calon Wali Kota Depok pada Pilkada serentak 2024
IPK 2,77 dan Lulusan ITB, Ridwan Kamil: Saya Pasti Enggak Bisa Kerja di KAI, tapi Buktinya...
Bisnis
25 Apr 2024
Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjawab pertanyaan soal pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap profesi dalam kolom komentar di media sosialnya.
Selengkapnya
Partner
Jelang Perempat Final Piala Asia U-23, Shin Tae-yong Sebut Target Indonesia 50% Lagi
Jabar
7 menit lalu
Timnas Indonesia U-23 merupakan tim debutan di Piala Asia U-23 2024 di Qatar. Kendati begitu, progresivitas anak-anak asuhan Shin Tae-yong tersebut menunjukkan nilai yang
Mempunyai masalah terkait barang dan jasa yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan di iklan, malah yang hadir tidak sesuai dengan realita. Jika anda mengalami hal itu
Kemudahan akses terhadap informasi dan dunia luar melalui internet dan media sosial, membuka peluang bagi anak untuk terpapar dengan berbagai budaya dan nilai-nilai baru.
PW Fatayat NU Lampung Gelar Berbagai Kegiatan Dalam Rayakan Harlah Fatayat NU ke-74
Lampung
18 menit lalu
Pengurus Wilayah (PW) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Lampung semarakkan Peringatan Hari Lahir (Harlah) Fatayat NU ke-74 Pada hari Rabu (24/4/2024) dengan menggela
Selengkapnya
Isu Terkini