WikiLeaks

Bali Bukan Target, Teroris Incar Caltex-Exxon

Bom Bali
Sumber :
  • Dokumentasi ANTV

VIVAnews - Bangsa Indonesia tak akan melupakan apa yang terjadi pada 12 Oktober 2002. Bom berdaya ledak tinggi mengguncang Bali, meluluhlantakkan Sari Club dan Paddy's Cafe. Korban tewas mencapai 202 orang. Serangan teror terbesar dalam sejarah Indonesia.

Namun, dokumen yang diungkapkan situs pembocor, WikiLeaks mengungkapkan, Kuta, Bali sebenarnya bukan target yang dimaksud dalam aksi teror 2002 itu.

Seperti dimuat Adelaide Now, WikiLeaks mengungkap, Jamaah Islamiyah sebenarnya merencanakan serangan ke operasional Caltex dan Exxon di Selat Malaka atau di sebuah tambang emas.

Namun, rencana itu dianggap terlalu sulit dan akhirnya Kuta lah yang jadi target. 

Dokumen WikiLeaks juga mengungkap, rencana teror 11 September 2001 juga mencakup pengeboman di atas sebuah kota di Asia Tenggara. Namun, diduga, bos Al Qaeda, Osama Bin Laden akhirnya membatasi skala serangan ke wilayah Amerika Serikat. Karena masalah logistik.

Sementara itu, Hambali, yang diyakini sebagai salah satu perencana Bom Bali mungkin tak akan diadili dalam kasus Bom Bali, yang juga serangan teror terburuk dalam sejarah Australia. Kepada The Australian, seorang pejabat senior AS mengungkap hal tersebut. Alasannya, kurang bukti.

Dalam dokumen rahasia setebal ratusan halaman terkait 800 tahanan asing di Penjara Guantanamo -yang dirilis WikiLeaks- berisi detail perjalanan Hambali, dari moderat ke ekstrimis. Laporan tersebut ditandatangani Admiral D.M. Thomas Jr pada Oktober 2008, lima tahun setelah penangkapan Hambali di Thailand pada 2003. Laporan itu dilengkapi dengan foto Hambali tampak yang kurus dan berjanggut. (adi)

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya
PT Pos Indonesia (Persero) Salurkan Bansos dan PKH ke 2.500 Keluarga Penerima Manfaat

Bansos Sembako dan PKH Kembali Disalurkan, Pos Indonesia Wanti-wanti Ini

PT Pos Indonesia (Persero) kembali menyalurkan bansos sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) kepada para Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024