VIVAnews - Panji Gumilang, orang yang disebut-sebut merupakan Imam Negara Islam Indonesia (NII) KW 9, menyatakan NII adalah masa lalu. Pondok Pesantren Al Zaytun yang dia pimpin juga bukanlah bagian dari NII itu.
"NII itu sudah selesai," kata Panji Gumilang saat diwawancara VIVAnews di Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, Selasa, 3 Mei 2011. "Sampai 1962 sudah selesai."
Sejarah, kata Panji, sudah menutup kisah NII. Dan sekarang, Panji Gumilang menyatakan sedang menulis sejarah baru dengan menyumbang untuk Indonesia melalui jalur pendidikan.
"Saya tidak meng-Indonesiakan Islam dan sebaliknya," kata Panji. Pondok Pesantren Al Zaytun yang dipimpinnya tetap mengajarkan Pancasila sebagai dasar negara. "Pembuktian apa, ya yang saya terangkan itu. Baik murid mau pun guru mau pun yang bekerja di sini. Kami terapkan toleransi, perdamaian. Maka tidak susah mengatasi hidup di sini."
Al Zaytun, kata Panji Gumilang, dirintis mulai 1994 melalui payung Yayasan Pesantren Indonesia. Programnya dua, ekonomi dan pendidikan. Akhirnya dicari tanah untuk lokasi dan didapatlah di Indramayu, Jawa Barat.
Tahun 1996, Zaytun mulai dibangun. Pada 1 Juli 1999, Menteri Pertanian Saleh Salahuddin meresmikan Al Zaytun. Lalu, pada Agustus 1999 diresmikan pula oleh Presiden saat itu, BJ Habibie.
"Kami mencanangkan motto Al Zaytun sebagai pusat pendidikan pengembangan budaya toleransi dan perdamaian. Kami meng-Indonesiakan kader-kader Indonesia, baik nilai dasar, maupun Undang-undang Dasar," kata Panji Gumilang.
Yayasan yang memayungi Al Zaytun memiliki akta hukum. Al Zaytun juga mengadopsi kurikulum resmi baik dari Kementerian Agama atau pun Kementerian Pendidikan Nasional. "Ijazah dikeluarkan Depag dan Diknas, hanya penandatangannya Syaikh," kata Panji yang menyebut dirinya Syaikh. (kd)
Royal Enfield Siapkan 4 Motor Baru, Ada Model 350 cc
Produsen roda dua, Royal Enfield kian menunjukkan komitmennya untuk terus meluncurkan produk baru selama beberapa tahun terakhir di pasar otomotif India.
