- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Inspektur Jenderal (Purn) Ansyaad Mbai menilai terorisme tidak hanya disebabkan satu faktor tunggal saja, seperti kemiskinan. Dia menyebutkan perasaan diperlakukan tidak adil pun ikut mempengaruhi perkembangan terorisme.
"Rasa ketakadilan yang lama dan luas lalu muncul ide, yaitu radikal ini," kata Ansyaad di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan, Rabu, 4 Mei 2011.
Selain itu, kata dia, radikalisme ini juga dipengaruhi oleh orang yang merasa dirinya mewakili Tuhan, dan memberantas meraka yang dianggapnya menyimpang. "Tapi celakanya mereka mendefinisikan sendiri soal orang yang menyimpang itu. Semua orang-orang Islam moderat itu dianggapnya JIL (Jaringan Islam Liberal)," kata dia.
Terakhir, kepolisian mengusut teror bom buku dan rencana bom di sepanjang jalur gas dengan Gereja Christ Cathedral, Serpong. Dalam kasus ini, Densus 88 telah menangkap sejumlah pelaku yang diduga ikut terkait. Salah satunya adalah Pepi Fernando yang disebut-sebut sebagai otak teror-teror ini.
Bahlil Bocorkan Isi Pembicaraan Jokowi dan Tony Blair: Energi Baru hingga IKN
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair melakukan pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 18 April 2024.
