- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Kapolresta Cirebon Ajun Komisaris Besar Polisi Herukoco, salah satu korban bom bunuh diri di Masjid Az Dzikra Markas Polresta Cirebon pada Jumat 15 April lalu sudah membaik. Herukoco diperbolehkan pulang.
"Dokter sudah memperbolehkan untuk pulang hari ini dari rumah sakit. Karena kondisinya sudah membaik dan memungkinkan untuk pulang," kata Kepala Humas RS Pusat Pertamina, Titik Wahyuni, saat dihubungi VIVAnews.com, Rabu 4 Mei 2011.
Tim dokter sudah berhasil mengeluarkan sekitar 50 material bom dari punggung Herukoco, yang saat ledakan terjadi berada tepat di depan pelaku bom bunuh diri M Syarif. Kondisi kesehatan Herukoco dinilai sudah tidak lagi memerlukan rawat inap di rumah sakit. "Sekarang sudah bisa berobat jalan," kata Titik.
Setidaknya ada 50 buah material bom yang sebelumnya berada di dalam tubuh Herukoco. Material yang terdiri dari mur dan paku itu sudah berhasil dikeluarkan dan dipastikan tidak ada lagi yang tertinggal.
Serpihan material bom terdalam yang menancap di dalam tubuh berada dekat paru-paru Herukoco. Dalam kasus ini, polisi juga menetapkan adik M Syarif sebagai tersangka.
M Syarif merupakan pelaku teror baru. Tetapi, di dunia kriminal Cirebon, nama M Syarif tidak asing. Dia merupakan buron kasus perusakan Alfamart. Syarif juga dituding terkait pembunuhan anggota TNI di Cirebon. Tidak hanya itu, Syarif juga turut dalam penyerangan Ahmadiyah di Kuningan, Jawa Barat. (eh)