- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Mantan Menteri Peningkatan Produksi Pangan Negara Islam Indonesia (NII), Imam Supriyanto melaporkan pimpinan Pesantren Al-Zaytun, Panji Gumilang ke Mabes Polri dengan tuduhan melakukan pemalsuan.
"Melakukan pemalsuan dan atau menggunakan surat palsu dalam konteks merubah pengurus yayasan dan menghilangkan hak-hak Imam sebagai pengurus dan dewan pembina Yayasan Al-Zaytun," kata pengacara Imam, Kamal Singadirata di Mabes Polri, Jakarta, Rabu 4 Mei 2011.
Menurut dia, dengan surat dan tanda tangan yang dipalsukan tersebut, Imam yang juga salah satu pendiri Al-Zaytun dianggap telah mengundurkan diri. "Dia dianggap mengundurkan diri, padahal tidak ada surat pengunduran diri dan tanda tangannya dipalsukan. Ini terjadi Januari 2011," kata Kamal.
"Imam dicoret dari akta pendirian dan ada hak yang dihilangkan sebagai dewan pembina."
Oleh sebab itu, Imam yang telah 20 tahun menjadi anggota NII itu melaporkan Panji Gumilang dengan Pasal 266 Ayat 1 dan Ayat 2 tentang menyuruh melakukan pemalsuan dan atau menggunakan surat palsu. Untuk memperkuat laporannya, Imam menyertakan tiga orang saksi dan sejumlah dokumen. "Bukti berupa akta notaris. Saksi ada tiga, sebenarnya ada 12 saksi, tapi yang paling kuat tiga," kata dia.
Namun demikian, laporan Imam itu belum mendapatkan nomor laporan polisi. Laporan itu, masih harus dilengkapi lagi. Lantas, mengapa Imam tak melaporkan Panji dengan tuduhan makar? Menurut Kamal, laporan makar itu menunggu perkembangan alat bukti yang dimiliki. "Adapun pasal lain tentang makar kita tunggu perkembangan," kata dia.
Menurut dia, setelah melakukan laporan ini, Imam akan meminta perlindungan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). "Karena kami memprediksi kalau tidak meminta perlindungan LPSK, makarnya tidak terungkap. Karena ketakutan ancaman terhadap keselamatan ketika melpor masalah makar." (umi)
Laporan: Nur Eka Sukmawati
Bumi Resources Minerals Bukukan Pendapatan US$46,63 Juta pada 2023
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menyampaikan total pendapatan sepanjang tahun 2023 mencapai US$46,63 juta.
